Di antara vendornya adalah Flash Coffee, merek minuman asal Singapura. Perusahaan ini memasuki pasar Indonesia pada tahun 2020, tepat sebelum wabah COVID-19, dan telah berhasil berkembang pesat meskipun terjadi pandemi melalui pemanfaatan teknologi, yang menawarkan kemudahan pemesanan online dan pengambilan cepat.
Menyebut dirinya sebagai jaringan kopi yang “didukung teknologi”, Flash Coffee menempatkan prioritas tinggi pada optimalisasi digital dan layanan pengiriman. Penjualan online menyumbang 65 persen dari keseluruhan transaksinya.
Kepala pemasaran Flash Coffee di Indonesia, Grace Surya, mengatakan rantai kopi tersebut menggunakan teknologi untuk memantau perilaku konsumen, dan melihat permintaan yang terus berlanjut untuk layanan pesan-antar makanan.
“Kita sudah menghadapi pandemi ini selama kurang lebih tiga tahun, dan kemudian kita terus memantau perubahan perilaku pasar, khususnya pesan-antar makanan,” kata Ibu Surya. “Sebenarnya perilaku pasar, dalam hal minat menggunakan platform pesan-antar makanan online, sebenarnya sedang meningkat. Jadi, menurut saya perilaku tersebut (akan) terus berlanjut.”
Waralaba ayam Ayam Gepuk Pak Gembus adalah pedagang lain di platform AirAsia Food, yang menawarkan pesan-antar makanan pokok tradisional Indonesia berupa ayam goreng “pecah” yang direndam dengan bumbu, dan disajikan dengan nasi dan sambal cabai.
Perusahaan telah menyadari pentingnya platform pengiriman online dan berencana meluncurkannya sendiri tahun depan.
“Kalau kita punya aplikasi sendiri, kita bisa mengecek perilaku pelanggan kita. Apakah pelanggan itu melakukan repeat order? promosi seperti apa yang menarik pelanggan?” kata Maria Barnomo, direktur operasional Ayam Gepuk Pak Gembus.
KEUNGGULAN AIRASIA
AirAsia Super App Indonesia relatif baru dibandingkan dengan perusahaan teknologi yang lebih berpengalaman seperti Grab dan GoTo, dan mungkin perlu menggunakan strategi penggalangan dana untuk menarik mitra dan konsumen, kata para pengamat.
Grab dan GoTo di Indonesia telah berkembang melampaui premis awal mereka dengan menawarkan layanan berbagi perjalanan. Mereka juga telah beralih ke layanan pesan-antar makanan dan bersama-sama menguasai 92 persen pasar pesan-antar makanan Indonesia pada tahun 2021, menurut artikel Bloomberg yang mengutip Momentum Works.
Namun, AirAsia, yang memiliki kehadiran signifikan di kawasan ini sebagai maskapai penerbangan bertarif rendah, mempunyai keunggulan dalam hal basis pelanggan yang sudah ada.
“Kalau kita mempelajari AirAsia sangat menarik karena sudah memiliki basis pelanggan. Itu hanya perlu memperluas aplikasinya dan memperkenalkan fitur-fitur baru. Hal ini memudahkan mereka dibandingkan dengan pemain yang memasuki pasar tanpa basis pelanggan apa pun,” kata Heru Sutadi, direktur eksekutif Institut ICT Indonesia.
Capital A telah menggelontorkan lebih dari US$40 juta ke dalam bisnis aplikasi supernya, dan bertujuan untuk mendapatkan tambahan US$100 juta pada tahun depan.