SINGAPURA: Bea Cukai Singapura mengatakan pada Selasa (25 Oktober) bahwa pihaknya sedang menilai “rincian setiap kasus”, sebagai tanggapan atas klaim seorang selebriti Taiwan bahwa dia dihentikan di Bandara Changi dan diminta membayar bea atas tas mewah bekasnya.
Penata rias Xiao Kai, yang bernama asli Chang Ching-kai, memposting video langsung di platform Instagram minggu lalu, berbagi pertemuannya dengan petugas bea cukai Singapura ketika ia tiba di Bandara Changi.
Dalam video yang telah dihapus tersebut, dia mengklaim dalam bahasa Mandarin bahwa petugas mengatakan kepadanya bahwa dia harus membayar pajak untuk tas Celine yang dimilikinya.
Xiao Kai mengatakan dia dibawa ke sebuah “ruangan kecil” dan diminta untuk menunjukkan tanda terima untuk produk mewah tersebut, namun dia tidak dapat melakukannya karena dia membelinya di Taipei pada bulan September.
Dia mengaku petugas bercanda dan tidak percaya dia adalah seorang penata rias.
“Mereka membuat saya merasa seperti membawa narkoba atau menyelundupkan emas atau berlian,” katanya.
Xiao Kai mengatakan petugas memberitahunya bahwa tas itu dianggap baru karena dibeli dalam tiga bulan terakhir.
Dia akhirnya membayar pajak sebesar 7 persen dari harga jualnya, yang katanya sekitar NT$50.000 (S$2.205).
Bea Cukai Singapura mengatakan kepada CNA pada hari Selasa bahwa mereka mengetahui postingan Instagram Xiao Kai tentang “pengalaman tidak menyenangkannya dengan pihak berwenang di bandara mengenai pembayaran Pajak Barang dan Jasa (GST) untuk tas yang dibawanya ke Singapura”.
Menanggapi pertanyaan tersebut, seorang juru bicara mengatakan bahwa berdasarkan undang-undang Singapura, wisatawan yang datang, baik orang asing atau penduduk yang kembali, diharuskan untuk menyatakan dan membayar GST untuk membawa barang baru yang melebihi keringanan GST mereka.
“Ini berlaku baik barang tersebut dibeli di luar negeri atau apakah pajak luar negeri telah dibayar,” tambah juru bicara tersebut.
Ia menambahkan, praktik ini sejalan dengan negara lain yang juga mengenakan PPN atas barang-barang seperti suvenir dan oleh-oleh yang dibeli di luar negeri dan ditujukan untuk penggunaan pribadi pelancong.
Untuk barang-barang pribadi bekas seperti pakaian bekas, sepatu, tas, dan perlengkapan mandi, pelancong tidak perlu melaporkan dan membayar GST untuk barang-barang tersebut, kata juru bicara Bea Cukai.
Hal ini karena barang-barang tersebut diperlakukan sebagai barang bekas dan barang pribadi yang mana pengecualian GST diberikan berdasarkan hukum.
“Namun, petugas kami di pos pemeriksaan akan menilai rincian setiap kasus, seperti kondisi barang yang ditawarkan, untuk menentukan apakah barang tersebut dikenakan pembayaran GST,” tambah juru bicara tersebut.
Bea Cukai Singapura mengatakan mereka menghubungi Xiao Kai untuk memahami keadaan kasusnya.