SINGAPURA: Seorang pria yang menyukai seragam mencuri jaket petugas polisi lalu lintas saat menangani kecelakaan lalu lintas.
Dia juga mengeluarkan tas dari mobil polisi yang diparkir saat petugas sedang memproses kasus.
Lam Seng Yip (51) mengaku bersalah atas dua tuduhan pencurian pada Selasa (27 Desember).
Pengadilan mendengar bahwa pada tanggal 20 September 2019, seorang petugas polisi lalu lintas menangani kecelakaan di persimpangan Jalan Buangkok Green dan Jalan Yio Chu Kang.
Ia memarkir sepeda motornya di pinggir jalan depan Blok 965, Hougang Avenue 9, dan memasang jaket polisi lalu lintas di atas sepeda motornya.
Lam sedang mengemudi ketika dia melihat sepeda motor dan jaket yang tidak dijaga. Dia kembali ke lokasi kecelakaan sekitar setengah jam kemudian dan menghentikan mobilnya di pinggir jalan terdekat.
Dia mengambil jaket yang harganya sekitar S$140 dan memiliki label nama serta tanda pangkat sersan.
Petugas polisi lalu lintas melihat Lam bertingkah mencurigakan terhadap sepeda motor tersebut dan mengejarnya.
Lam lari, masuk ke kendaraannya dan pergi dengan membawa jaket. Dia kemudian melepas label nama, pangkat dan lencana dari jaketnya dan membuangnya.
Lam ditangkap pada 20 September 2019 di tempat bongkar muat blok HDB di Hougang. Jaket itu diambil darinya.
Pada tanggal 24 Juni 2022, petugas polisi lainnya mengendarai mobil polisi tanggap cepat miliknya ke tempat parkir di depan Blok 171, 11 Woodlands Street, untuk menanggapi sebuah kasus.
Lam mendatangi kendaraan itu dan memperhatikan bahwa jendelanya diturunkan. Ada airbag reaksi darat di kursi belakang.
Lam membuka pintu, mengambil tas dan berlari sejauh yang dia bisa. Dia kemudian memesan mobil Grab dan pulang ke rumah, lalu dia membuka tas untuk memeriksa isinya.
Tas tersebut berisi barang-barang bernilai lebih dari S$380, termasuk dompet, SIM, kartu kredit, tongkat lalu lintas polisi, topi polisi, jas hujan polisi, jaket polisi dan sepasang sarung tangan reflektif.
Lam ditangkap keesokan harinya di rumahnya, tempat barang curian ditemukan.
Menurut laporan dari Institut Kesehatan Mental, Lam pertama kali terlihat di IMH pada bulan Desember 2018 dan didiagnosis dengan “ketertarikan sadomasokis dan fetisisme yang termasuk dalam gangguan parafilik”.
Ketertarikan fetisistiknya terutama pada seragam dinas berseragam seperti tentara atau polisi, menurut pengadilan.
Hakim meminta laporan yang menilai kelayakan Lam untuk mendapatkan perintah pengobatan wajib dan menunda hukuman hingga Februari.
Sanksi bagi pencurian adalah hukuman penjara paling lama tiga tahun, denda, atau kedua-duanya.