Kementerian tersebut menerbitkan peta yang menunjukkan bahwa pada hari Senin, pesawat-pesawat Tiongkok melintasi garis tengah Selat Taiwan, yang biasanya berfungsi sebagai penghalang tidak resmi, di bagian utara dan tengah Selat Taiwan.
Foto tersebut juga menunjukkan 15 J-15 berbasis kapal induk, kemungkinan terbang dari kapal induk Shandong milik Tiongkok, terbang di sebelah timur Taiwan. Taiwan telah mengikuti Shandong di Pasifik barat sejak minggu lalu.
Wartawan Reuters di lepas pantai dekat kota Fuzhou di Tiongkok menyaksikan latihan terpisah dan lebih sederhana yang dilakukan pada hari Selasa, dengan sebuah kapal perang menembaki sasaran. Latihan ini diumumkan sebelum latihan massal Tiongkok di sekitar Taiwan.
Fuzhou terletak di dekat Kepulauan Matsu yang dikuasai Taiwan.
“BELA NEGARA”
Tsai mengatakan angkatan bersenjata dan penjaga pantai Taiwan menanggapi latihan Tiongkok dengan tenang dan profesional, dan dia berterima kasih kepada semua orang yang terlibat.
“Meskipun latihan militer Tiongkok telah berakhir, tim militer dan keamanan nasional negara tersebut akan terus berada di pos mereka dan membela negara,” tambahnya.
Latihan tersebut juga menimbulkan kekhawatiran di Jepang, terutama karena pulau-pulau di selatannya terletak dekat Taiwan dan dapat terlibat dalam konflik.
Pulau Okinawa di Jepang menjadi lokasi pangkalan angkatan udara utama AS, dan pada Agustus lalu ketika Tiongkok melancarkan latihan perang untuk memprotes kunjungan Ketua DPR AS saat itu Nancy Pelosi ke Taipei, rudal Tiongkok mendarat di dalam zona ekonomi eksklusif Jepang.
Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada pada hari Selasa menggambarkan latihan militer Tiongkok di sekitar Taiwan sebagai “pelatihan yang mengintimidasi” untuk mengambil alih kendali laut dan udara di sekitar pulau itu.
Tiongkok tampaknya menunjukkan “sikap tanpa kompromi” terhadap masalah Taiwan melalui latihan tersebut, kata Hamada kepada wartawan.
Kehidupan di Taiwan tetap berjalan normal meskipun terjadi ketegangan, tanpa ada tanda-tanda kepanikan atau gangguan, dan penerbangan sipil di sekitar pulau tersebut, termasuk melintasi Selat Taiwan, juga tidak terganggu.
Baik partai berkuasa maupun oposisi di Taiwan, yang jarang menunjukkan persatuan, mengeluarkan pernyataan bersama dari kaukus parlemen mereka yang mengecam latihan tersebut.
“Rakyat dan pemerintah Taiwan mempunyai hak untuk melakukan pertukaran normal dengan negara lain dan berkontribusi kepada komunitas internasional melalui partisipasi internasional,” kata pernyataan itu. “Pihak berwenang Tiongkok tidak punya hak untuk menghalangi dan tidak bisa mengubah keinginan kuat rakyat Taiwan untuk terjun ke dunia luar.”