HONG KONG : Penerbit game Tiongkok NetEase Inc. NTES.O mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya menolak proposal dari Activision Blizzard Inc untuk memperpanjang kemitraan lama mereka selama enam bulan karena pengembang game AS tersebut mencari mitra baru.
NetEase mengatakan proposal tersebut “secara komersial tidak masuk akal” dan menuduh perusahaan AS tersebut “mengusahakan perceraian namun tetap terikat,” dalam sebuah pertunjukan publik yang jarang menunjukkan perselisihan antara kedua raksasa game tersebut.
Pada bulan November, Blizzard mengatakan akan mengakhiri kemitraannya selama 14 tahun dengan NetEase – yang memberikan kejutan bagi industri ini karena kemitraan ini secara luas dianggap sebagai salah satu yang paling menguntungkan dalam video game.
Perusahaan-perusahaan tersebut tidak dapat menyepakati syarat-syarat penting kerja sama dan game-game hits seperti ‘World of Warcraft’ tidak akan tersedia di Tiongkok, pasar game terbesar di dunia, mulai tanggal 23 Januari.
NetEase mengatakan Blizzard minggu lalu mengeluarkan tawaran untuk memperpanjang kemitraan selama enam bulan, tetapi juga menegaskan bahwa mereka tidak akan berhenti bernegosiasi dengan mitra potensial lainnya.
“Mengingat tidak adanya timbal balik, ketidakadilan, dan persyaratan ketat lainnya yang melekat pada kerja sama tersebut, para pihak pada akhirnya tidak dapat mencapai kesepakatan,” kata perusahaan game terbesar kedua di Tiongkok dalam sebuah pernyataan.
Hambatan apa yang memperburuk kesepakatan tersebut, yang dimulai pada tahun 2008 dan diperbarui pada tahun 2019, masih belum jelas.
Seseorang yang dekat dengan Blizzard mengatakan perselisihan yang menghentikan pembaruan berkisar pada persyaratan komersial dan bukan masalah data seperti yang dilaporkan beberapa media.
Orang yang menolak disebutkan namanya karena sensitivitas masalah ini mengatakan NetEase mengusulkan perubahan struktural pada kemitraan yang akan memengaruhi kendali Blizzard atas kekayaan intelektual (IP)-nya.
Dalam pernyataannya Selasa malam, NetEase mengatakan pihaknya tidak pernah meminta kendali IP dari Blizzard atau mitra mana pun selain perusahaan penerbitan dalam 14 tahun terakhir.
“Setiap penggunaan dan lisensi IP Blizzard dilakukan sesuai dengan ketentuan kontrak dan dengan izin dan persetujuan Blizzard,” katanya.
Activision Blizzard tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Dengan berakhirnya kemitraan mereka, Blizzard saat ini tidak memiliki penerbit Tiongkok. Berbeda dengan negara lain, perusahaan game luar negeri biasanya membutuhkan penerbit Tiongkok sebelum bisa merilis game di Tiongkok.
NetEase berkembang menjadi raksasa game dengan menerbitkan game Blizzard di Tiongkok. Sejak saat itu, perusahaan ini telah mempercepat kemampuan pengembangan game mereka, dengan game in-house kini menyumbang lebih dari 60 persen pendapatan.