“TANTANGAN KAKU”
Karena JRL dibangun melalui “koridor yang berkembang dengan padat”, terdapat “tantangan yang berat”, kata Mr. kata Iswaran.
Di stasiun persimpangan Boon Lay, Choa Chu Kang dan Jurong East, misalnya, beberapa struktur stasiun yang ada harus dibongkar dan diperkuat.
“Untuk meminimalkan gangguan terhadap operasional stasiun dan penumpang saat ini, kegiatan konstruksi telah dilakukan dengan cermat. Mereka menggunakan teknologi realitas virtual untuk mengoptimalkan tata letak stasiun dan memastikan kelancaran arus perjalanan,” kata Iswaran.
Bagian dari jembatan JRL juga sedang dibangun di jalan yang sibuk atau di dekat bangunan yang sudah ada seperti blok Dewan Perumahan.
“Untuk beberapa segmen jembatan, saya memahami jaraknya akan sedekat 10m hingga 15m,” tambahnya.
Teknologi seperti desain dan konstruksi virtual digunakan untuk mendukung perencanaan terperinci. Drone dan alat otomatis, seperti pemindai 3D, juga dikerahkan untuk memantau kemajuan secara real-time pada segmen-segmen utama konstruksi.
“Karena JRL dirancang untuk mengikuti perkembangan yang ada, meminimalkan gangguan kebisingan adalah pertimbangan desain utama. Oleh karena itu, penghalang kebisingan permanen akan dipasang di sepanjang jembatan yang dekat dengan kawasan pemukiman,” tambah LTA.
“Para insinyur LTA telah melakukan perencanaan ekstensif dan menerapkan sejumlah langkah mitigasi untuk meminimalkan gangguan terhadap lalu lintas dan lingkungan.
“Pengalihan lalu lintas di sepanjang Choa Chu Kang Avenue 3, Jurong East Central dan Jurong West Avenue 4 telah berhasil dilaksanakan untuk memungkinkan pembangunan stasiun dan struktur jembatan.”
Terakhir, sebagian jembatan JRL memiliki “tikungan yang sempit”, Pak. kata Iswaran.
“Untuk memastikan kereta JRL memiliki kemampuan manuver yang cukup untuk melewati tikungan tersebut, KA JRL akan memiliki gerbong yang sedikit lebih kecil,” jelasnya.
Misalnya, dibandingkan dengan gerbong Circle Line, setiap gerbong JRL akan memiliki panjang lebih pendek 5m dan lebar lebih sempit 0,45m.
Namun, Iswaran meyakinkan bahwa JRL akan mampu memenuhi kebutuhan penumpang jangka panjang yang berjumlah lebih dari 500.000 penumpang per hari, jika pembangunan di sekitarnya sudah berjalan sepenuhnya.
“Meskipun kami bekerja keras untuk menyelesaikan JRL, pasti akan ada ketidaknyamanan jangka pendek bagi masyarakat sekitar,” tambahnya.
“Kami akan bekerja sama dengan Anda dan melakukan yang terbaik untuk meminimalkan gangguan tersebut. Langkah-langkah seperti pembatasan getaran dan kebisingan yang ketat, dan pelaksanaan pekerjaan yang mempengaruhi jalan-jalan sibuk hanya pada larut malam, telah diberlakukan.”