BEIJING: China pada hari Jumat (4 November) melaporkan penghitungan harian tertinggi kasus COVID-19 lokal baru dalam enam bulan ketika wabah meluas, memaksa pembuat kebijakan untuk berjalan di garis yang lebih tipis antara membendung virus di teluk sementara mereka menutup media sosial. dan kecemasan ekonomi.
Kasus baru yang ditularkan secara lokal naik menjadi 3.871 pada hari Kamis, menurut data reguler yang dirilis oleh Komisi Kesehatan Nasional, tertinggi sejak awal Mei ketika Shanghai berjuang melawan wabah terburuknya dan Beijing berjuang untuk menahannya.
Hampir tiga tahun setelah pandemi, China telah berpegang pada kebijakan penahanan COVID-19 yang ketat yang telah menyebabkan kerusakan ekonomi yang meningkat dan frustrasi yang meluas. Pembatasan dan penahanan menjadi lebih sering dengan penyebaran strain Omicron yang sangat mudah menular. Perbatasan China sebagian besar tetap ditutup.
Bloomberg News melaporkan pada hari Jumat bahwa China sedang mengerjakan rencana untuk membatalkan sistem yang menghukum maskapai penerbangan karena membawa kasus virus ke negara tersebut, mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut yang mengatakan bahwa upaya tersebut adalah tanda bahwa pihak berwenang sedang mencari cara untuk mengurangi dampaknya. Kebijakan COVID.
China belum menjelaskan kapan atau bagaimana akan mulai menyimpang dari pendekatannya saat ini. Awal pekan ini, saham China melonjak setelah desas-desus bahwa China berencana membuka kembali pembatasan ketat COVID-19 pada bulan Maret.
Ketegangan domestik terus meningkat tahun ini karena pembatasan, pembatasan, dan penguncian yang tak ada habisnya memicu ketidakbahagiaan.
Kota pusat Wuhan, tempat pandemi dimulai, telah memberlakukan berbagai penguncian sementara dan pembatasan setelah kasus baru dua digit dilaporkan dalam seminggu terakhir.
Video yang menunjukkan protes gaduh di sebuah kompleks di distrik Hanyang Wuhan pada Kamis malam dibagikan di media sosial pada hari Jumat, dengan penduduk yang marah terlihat merobohkan tenda bantuan bencana COVID-19 dan menyerukan penutupannya.
Kerumunan dalam video, yang tidak dapat segera diverifikasi oleh Reuters, terdengar berteriak: “Beri kami kebebasan, beri kami kebebasan!”
“SELAMATKAN DIRI MU”
Pada hari Rabu, sebuah kawasan industri yang menampung pabrik iPhone Foxconn memasuki penutupan tujuh hari karena COVID-19, dalam sebuah langkah yang kemungkinan akan meningkatkan tekanan pada pemasok Apple karena berjuang untuk memadamkan ketidakpuasan pekerja untuk menekan di pangkalan.
Penguncian menandai pengetatan kembali tindakan di pusat kota Zhengzhou, yang secara tak terduga telah mencabut kuasi-penguncian pada hampir 13 juta penduduknya sehari sebelumnya.