SINGAPURA: T-shirt yang dapat memantau jantung, kacamata yang dapat menganalisis gambar untuk mempelajari tanda-tanda vital dan pola pernapasan, serta pakaian dalam yang diprogram untuk memutar musik yang menenangkan ketika terdeteksi peningkatan tingkat stres.
Ini hanyalah beberapa perangkat pintar yang dikembangkan di bidang wearable dengan harapan dapat menyelamatkan nyawa, dan satu organisasi di Inggris Raya (UK) yang mengawasi rumah sakit telah menguji dampaknya.
Rumah Sakit Gloucestershire NHS Foundation Trust, bagian dari sistem kesehatan Inggris, bekerja sama dengan perusahaan untuk menguji teknologi nirkabel tersebut. Claire Richardson, direktur komersialnya, mengatakan kepada CNA bahwa perangkat tersebut adalah “bagian penting dari teka-teki” dalam upaya meningkatkan layanan kesehatan.
Perangkat yang dapat menyelamatkan nyawa telah mengubah cara pasien memantau dan mengubah pola pengobatan, katanya. Dia menyoroti penggunaannya dalam pemulihan kanker.
“(Dalam) pemulihan setelah operasi, kami menggunakan perangkat pintar yang dapat dipakai untuk melihat efek pengobatan pada pasien sehingga kami dapat menyesuaikan pola pengobatan dan memastikannya cocok untuk pasien,” ujarnya. dikatakan.
Perangkat ini memastikan bahwa profesional kesehatan tidak terlalu membebani tubuh. Jika mereka pulih lebih baik, rencana pengobatan dapat diubah, tambahnya.
Pasien gagal jantung juga dipantau melalui perangkat yang dapat dipakai, sehingga mereka dapat mengelola kondisi mereka dengan lebih baik di rumah, kata Ms Richardson.
PERANGKAT MENGGUNAKAN TEKNOLOGI CANGGIH
Kemajuan dalam teknologi wearable berarti perangkat tidak harus rumit.
Cincin pintar yang ada di pasaran menggunakan sensor optik berbasis cahaya untuk menyediakan pemantauan detak jantung dan data oksigen darah secara terus menerus.
Mereka juga dapat memberikan “skor energi” yang membantu pemakainya membuat pilihan gaya hidup pribadi.
Sensor telah menjadi sangat kecil sehingga hanya mengambil ruang sebesar sidik jari dan dapat ditempelkan pada pasien untuk memantau tanda-tanda vital mereka, kata Ms Richardson.
“Anda tidak perlu khawatir untuk mengisi dayanya. Itu hanya ada di sana seperti plester. Dan itu hanya memonitor dan mengirimkan data. Di situlah teknologinya sudah ada,” ujarnya.
Bahkan untuk perangkat yang memerlukan pengisian daya, inovasi terus dilakukan agar lebih mudah digunakan. Para peneliti dari Universitas Massachusetts telah menemukan biofilm yang ditenagai oleh keringat. Ia menempel pada kulit seperti plester dan mengubah energi dari penguapan menjadi listrik.