KONJUNGTIVITIS DAPAT MEMPENGARUHI SEMUA KELOMPOK UMUR
Setidaknya satu dokter mengatakan kepada CNA bahwa peningkatan kasus konjungtivitis yang dilaporkan sejauh ini mungkin disebabkan oleh pelonggaran pembatasan COVID-19, seperti penerapan jarak sosial dan persyaratan penggunaan masker.
“Konjungtivitis virus sangat menular, dan penularannya terutama melalui kontak langsung dengan tangan atau benda yang mungkin terkontaminasi virus,” kata Dr Woo Jyh Haur, konsultan senior di departemen penyakit mata kornea dan eksternal di Singapore National Eye Centre.
“Kami telah melihat peningkatan jumlah pasien, hingga sekitar 50 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.”
Situasi serupa juga dihadapi oleh beberapa klinik di pulau ini.
National Healthcare Group Policlinics mengatakan meskipun jumlah pasien yang mengunjungi kliniknya karena konjungtivitis hampir mencapai tingkat sebelum pandemi, namun jumlah tersebut belum mencapai angka tersebut.
CNA berbicara dengan tujuh klinik keluarga. Salah satu klinik di Bishan mengatakan sekarang mereka melayani sekitar lima pasien dalam seminggu. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata tahun lalu yang berjumlah dua pasien per minggu.
Menurut buletin mingguan Kementerian Kesehatan (Depkes) tentang penyakit menular, jumlah rata-rata kasus harian sebelum pandemi adalah sekitar 120.
Dr Woo mencatat bahwa kondisi ini dapat mempengaruhi semua kelompok umur.
Penyakit ini lebih mudah menyebar di daerah yang cenderung lebih ramai, seperti di sekolah, perkantoran, dan transportasi umum. Penyakit ini juga dapat disebarkan oleh mereka yang menderita flu biasa.
RELAKSASI STANDAR KEBAKARAN COVID-19 DAPAT BERDAMPAK
Dr Foo Fong Yee, spesialis mata dan konsultan di Raffles Eye Centre, mengatakan: “Kuman-kuman ini juga dapat menyebar melalui udara melalui tetesan pernapasan saat batuk atau bersin, ketika mereka melakukan kontak dekat, atau berada di dekat orang yang terinfeksi.”
Pelonggaran pembatasan COVID-19, seperti keharusan menggunakan masker dan menjaga jarak sosial, dapat membuat lebih banyak orang berisiko tertular konjungtivitis, tambahnya.
“Namun, kami percaya bahwa pasien pascapandemi umumnya lebih memperhatikan tindakan kebersihan secara umum,” kata Dr Foo.
“Dan ini mungkin menjelaskan mengapa, meskipun jumlahnya meningkat, namun angkanya belum kembali ke tingkat sebelum pandemi, dalam artian sebagian besar pasien menganggap tindakan kebersihan ini sebagai gaya hidup.”
Ia menghimbau masyarakat untuk menjaga kebiasaan kebersihan yang baik, seperti mencuci tangan secara teratur dan tidak berbagi barang pribadi seperti tisu wajah, karena dapat membantu mencegah penyebaran konjungtivitis.