Orang tak dikenal menembaki pria berusia 59 tahun itu ketika dia masuk ke dalam mobil setelah reli di sebuah stadion pada Rabu (waktu setempat), lapor media setempat. Salah satu tersangka ditangkap di tempat kejadian dengan luka serius dalam baku tembak, kata jaksa negara Amerika Selatan itu. Awak ambulans kemudian mengkonfirmasi kematiannya. Enam tersangka lainnya kemudian ditangkap, menurut jaksa.
Selain itu, setidaknya sembilan orang terluka dalam penembakan itu, termasuk seorang kandidat pemilihan parlemen dan dua petugas polisi, menurut pesan dari pihak berwenang di layanan online X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter. Pada saat yang sama, kantor kejaksaan memperingatkan tentang laporan palsu sehubungan dengan kejahatan tersebut.
“Kejahatan terorganisir sudah terlalu jauh”
“Saya marah dan terkejut dengan pembunuhan calon presiden Fernando Villavicencio. Solidaritas dan belasungkawa saya sampaikan kepada istri dan putrinya,” tulis Presiden Guillermo Lasso di X. Kejahatan ini tidak akan dibiarkan begitu saja.
“Kejahatan terorganisir sudah keterlaluan. Itu akan dihukum dengan kekuatan penuh hukum,” lanjut Lasso. Dia juga memberlakukan keadaan darurat di negara itu. Tindakan itu akan berlaku selama 60 hari, ia mengumumkan dalam pidato yang disiarkan televisi setelah rapat kabinet keamanannya.
Dia juga memerintahkan mobilisasi angkatan bersenjata secara nasional untuk melindungi warga negara dan proses pemilu. Pemilihan presiden awal pada 20 Agustus harus berlangsung sesuai rencana.
Ini menjadi perlu setelah Presiden Lasso membubarkan Majelis Nasional di tengah proses pemakzulan terhadapnya atas dugaan penggelapan.
Bukan kejadian pertama
Villavicencio melamar sebagai calon gerakan Construye (Building) untuk jabatan pemerintahan tertinggi di negara Amerika Selatan tersebut. Dalam jajak pendapat baru-baru ini Villavicencio kedua dengan sekitar 13 persen suara, di belakang pengacara Luisa González, yang dekat dengan mantan presiden sayap kiri Rafael Correa. Sebagai seorang jurnalis dan anggota parlemen, dia berulang kali mengkritik korupsi yang meluas di Ekuador.
villavicencio Beberapa menjelaskan bahwa kantor mereka di Quito pernah diserang sebelumnya. Seseorang dianggap menangguhkan kampanye pemilihan karena kekerasan bermotif politik. Construye juga merujuk pada pembunuhan walikota kota Manta, Agustín Intriago pada bulan Juli.
Gelombang kekerasan
Ekuador berada dalam krisis politik yang serius. Peringkat persetujuan untuk pemerintah dan parlemen sangat rendah. Negara yang dulunya damai itu kini juga dilanda gelombang kekerasan. Tingkat pembunuhan 25 pembunuhan per 100.000 orang tahun lalu adalah yang tertinggi dalam sejarah negara itu, bahkan lebih tinggi daripada Meksiko dan Brasil. Pemerintah menyalahkan pengedar narkoba atas kekerasan tersebut.
fab/se (dpa, afp, rtre)