JAKARTA: Seorang pria yang istrinya meninggal setelah terjatuh melalui lift di Bandara Kualanamu di Sumatera Utara, Indonesia dan yang jenazahnya baru ditemukan beberapa hari kemudian, pada Selasa (2 Mei) mendapat laporan polisi terhadap enam perusahaan, termasuk perusahaan milik negara. operator bandara Angkasa Pura II, karena kelalaiannya.
Menurut Jakarta Globe, Bapak Ahmad Faisal mengajukan laporan terhadap dua anak perusahaan Angkasa Pura II – Angkasa Pura Aviasi dan Angkasa Pura Solusi.
Laporan polisi juga melibatkan Konsorsium Bandara GMR yang membantu pengelolaan Bandara Kualanamu. Konsorsium ini terdiri dari GMR Group dari India dan Aéroports de Paris dari Perancis. Kedua perusahaan itu juga masuk dalam laporan polisi.
“Total ada enam perusahaan yang kami ajukan laporan. Kami berharap bisa menempuh jalur hukum sesuai hukum Indonesia,” kata pengacara Indra Posan Sihombing kepada wartawan di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa.
The Jakarta Globe sebelumnya memberitakan bahwa jenazah istri Ahmad Faisal, Aisiah Sinta Dewi Hasibuan, ditemukan di bawah lift lantai satu Bandara Kualanamu Kamis lalu, tiga hari setelah dia dilaporkan hilang.
Ms Aisiah dikatakan telah menelepon seorang kerabat ketika dia terjebak, tetapi panggilan tersebut terputus, media lokal melaporkan.
Rekaman CCTV yang diposting online menunjukkan pintu terbuka di belakang Aisiah, meskipun dia tidak menyadarinya. Lift yang dia naiki adalah lift dua sisi.
Ibu Aisiah kemudian terlihat menyentuh pintu di depannya dan mendekat sebelum pintu terbuka dan dia terjatuh melalui celah tersebut.
Kakak laki-lakinya, Raja Hasibuan, mengatakan keluarga meminta manajemen bandara untuk memeriksa televisi sirkuit tertutup (CCTV) setelah Ms Aisiah hilang, namun manajemen menolak, dengan alasan prosedur.
Menurut Jakarta Post, Raja mengatakan keluarganya juga tidak diperbolehkan memeriksa rekaman CCTV lift.
Pasca kejadian tersebut, Head of Communications Angkasa Pura Aviasi Dedi Al Subur mengatakan perseroan sedang memperbaiki prosedur operasional di Bandara Kualanamu untuk meningkatkan keselamatan, keamanan, dan pelayanan di bandara.
Menurut Kumparan, Dedi mengatakan dalam pernyataannya pada hari Senin bahwa rambu-rambu di dalam lift dua sisi akan diperbesar dan aspek keselamatan akan ditingkatkan.
Pengawasan melalui CCTV juga akan dilakukan lebih ketat oleh personel keamanan penerbangan.
Pak Dedi menambahkan, perbaikan juga telah dilakukan pada pemeliharaan fasilitas bandara dan signage pada fasilitas lainnya.
“Kami mohon dukungan masyarakat dan berbagai pemangku kepentingan agar operasional Bandara Kualanamu dapat berfungsi lebih baik lagi dalam melayani masyarakat luas,” kata Pak Dedi seperti dikutip Kumparan.
Sebelumnya, pihak bandara dikabarkan membantah bahwa lift tempat ditemukannya jenazah Aisiah sering rusak.
“Untuk elevator yang menjadi TKP dan seluruh elevator yang ada di Bandara Kualanamu selalu dilakukan perawatan dan perawatan rutin..harian, mingguan, dan bulanan,” kata Pak Dedi kepada Kumparan, Sabtu.
Menurut laporan Jakarta Post, Kapolres Deli Serdang Irsan Suhaji mengatakan polisi telah memeriksa beberapa orang, termasuk anggota keamanan penerbangan, manajemen bandara, dan teknisi, namun belum menetapkan satu pun tersangka.
“Kami sedang menyelidiki apakah kelalaian menyebabkan jatuhnya korban,” kata Mr. Irsan kabarnya berkata.