SINGAPURA: Kementerian Kesehatan (MOH) melaporkan satu lagi kasus infeksi cacar monyet pada Rabu (3 Agustus), sehingga jumlah total infeksi di negara tersebut sejak Juni menjadi 13.
Pasien tersebut adalah seorang pria berusia 33 tahun yang tidak memiliki riwayat perjalanan baru-baru ini, kata Depkes dalam laporan terbarunya situs web.
Pria tersebut dinyatakan positif mengidap virus tersebut pada hari Selasa dan infeksinya diklasifikasikan sebagai kasus lokal yang tidak terkait.
Kasus lokal lainnya yang tidak terkait juga dikonfirmasi pada hari Senin, yaitu seorang pria berusia 59 tahun yang tidak memiliki riwayat perjalanan baru-baru ini.
Dari 13 kasus cacar monyet yang diumumkan di Singapura sejak Juni tahun ini, lima di antaranya merupakan kasus impor dan delapan kasus lokal. Sejauh ini tidak ada satupun kasus yang berhubungan.
Menurut Kementerian Kesehatan, penyakit cacar merupakan penyakit virus yang disebabkan oleh infeksi virus cacar. Ini biasanya merupakan penyakit yang dapat disembuhkan dengan sendirinya yang muncul dengan demam dan ruam. Namun, komplikasi serius atau kematian dapat terjadi pada beberapa individu.
Mereka yang terinfeksi biasanya mengalami demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, pembengkakan kelenjar getah bening, menggigil, dan lesu.
Ketika penyakit ini berkembang, orang yang terinfeksi akan mengalami ruam, sering kali dimulai pada wajah sebelum menyebar ke bagian tubuh lain, termasuk telapak tangan dan telapak kaki.
Gejala dapat muncul lima hingga 21 hari setelah terinfeksi. Orang-orang ini umumnya menularkan virus sejak timbulnya demam hingga lesi kulit terasa terbakar, kata Depkes.
FASILITAS ISOLASI KHUSUS
Pada hari Senin, Kementerian Kesehatan mengatakan kasus cacar monyet yang dinilai stabil secara klinis oleh rumah sakit umum akan dipindahkan ke fasilitas isolasi khusus di mana mereka akan memiliki akses terhadap dukungan telemedis.
“Kasus-kasus ini akan pulih di fasilitas isolasi cacar monyet sampai mereka dianggap tidak menular dan layak untuk dipulangkan,” kata Depkes.
Sebelumnya, seluruh kasus cacar monyet yang terkonfirmasi diisolasi di rumah sakit hingga tidak menular.
Masa karantina bagi penderita kontak erat dengan kasus cacar monyet juga disesuaikan menjadi 14 hari, dilanjutkan dengan pemantauan gejala selama tujuh hari melalui panggilan telepon secara rutin.
Menurut tanya.gov.sg situs web, mereka yang memiliki pengawasan telepon dapat meninggalkan rumah selama mereka sehat. Mereka harus menghubungi petugas jaga Kementerian Kesehatan jika sakit.
Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa langkah-langkah kesehatan masyarakat yang diperbarui ini sejalan dengan data lokal dan internasional terbaru, termasuk data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).