“Agar teknologi dapat berguna dan diadopsi saat ini, diperlukan pemahaman yang baik tentang perjalanan pengguna end-to-end,” kata Ms Ngiam. “Wanita memiliki cara yang luar biasa untuk memahami perspektif pengguna dan merancang produk yang berpusat pada pengguna. Jadi, kami membutuhkan perpaduan yang baik antara wanita dalam STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika).”
Ms Ngiam percaya bahwa adalah tanggung jawab komunitas STEM Singapura dan profesional STEM wanita untuk mendorong lebih banyak wanita untuk bergabung dengan mereka di sektor teknologi.
“Selama bertahun-tahun di DSTA, saya telah melihat banyak wanita luar biasa yang bekerja di bidang teknologi. Pola pikir bahwa wanita kurang mampu dibandingkan pria di bidang teknologi adalah mitos stereotip,” ujarnya. “Ini pola pikir yang cukup kuno untuk berpikir bahwa teknologi adalah domain yang harus dihindari wanita.”
Dia menambahkan bahwa akan mengecewakan membiarkan mitos ini mengakar, mencegah wanita yang cakap memasuki sektor teknologi. “Kita perlu menghilangkan mitos ini dan menginspirasi lebih banyak wanita untuk mempelajari STEM,” katanya. “Wanita akan melakukan hal yang sama seperti pria dalam teknologi. Yang harus kita lakukan adalah mengambil langkah pertama yang sulit.”
“Wanita memiliki cara luar biasa untuk memahami perspektif pengguna dan merancang produk yang berpusat pada pengguna.”
MS NGIAM LE NA,
wakil kepala eksekutif (Operasi), Badan Sains dan Teknologi Pertahanan
PEMBERITAHUAN PERAN BARU DI TEG
Kehilangan Chief Technology Officer (CTO) pertamanya merupakan momen yang menentukan bagi Ms Charmai Tan, yang tidak memiliki latar belakang teknis.
“Saya harus mempelajari berbagai jenis arsitektur teknis, dan itu adalah kurva belajar yang sangat curam,” kenangnya. Ms Tan adalah pendiri QuickDesk, yang memberdayakan bisnis untuk meningkatkan produktivitas penjualan melalui perpaduan antara pendidikan dan teknologi. Ini memberi perusahaan alat digital yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas penjualan.
Meskipun dia akhirnya membawa CTO baru, Ms Tan berterima kasih atas tantangan empat bulan yang dia habiskan untuk menjalankan agensi teknologi untuk mengembangkan produk lebih lanjut di tahun 2015. “Hal itu mengajari saya arti sebenarnya dari membuat perangkat lunak.” Dia memulai bisnis pertamanya yang sukses pada usia 21 tahun dengan menciptakan sarung tangan layar sentuh musim dingin agar orang-orang dapat menggunakan ponsel cerdas mereka dalam cuaca dingin. Ms Tan kemudian memutuskan untuk terjun lebih dalam ke sektor teknologi, mengetahui bahwa itu adalah area di mana dia dapat berinovasi, memecahkan masalah, dan meningkatkan skala bisnis secara global tanpa perlu mengelola inventaris.
“Sebagai profesional STEM, Anda tidak akan pernah berhenti belajar karena Anda tidak akan pernah (mampu) berhenti belajar. Nikmati prosesnya.”
MS CHARMAIN TAN
CEO, Meja Cepat