Kepala informasi PAS Kedah Mohd Azam mengatakan pemerintah negara bagian sedang dalam proses mendistribusikan bantuan keuangan kepada penduduk yang tinggal di daerah pedesaan melalui hibah yang telah diminta oleh penduduk ini selama beberapa dekade.
“Kami berupaya untuk membangun negara dan membantu Kedahan untuk sejahtera,” katanya.
Mohd Azam mengatakan PN akan bekerja menuju target Sanusi untuk memenangkan 33 kursi di Kedah, mengutip hasil GE15 yang positif dan apa yang dia katakan adalah dukungan luar biasa Kedahan untuk PN, berdasarkan pada ribuan yang dia klaim sebagai fisik dan virtualnya yang menghadiri rapat umum.
“Kami berdoa kepada Tuhan bahwa kami akan mencapai apa yang kami kerjakan,” tambahnya.
PH-BN TARIK SEDIKITNYA 16 KURSI DI KEDAH
Di sisi lain, para pemimpin PH dan BN mengatakan mereka akan memberikan “fokus khusus” pada Kedah di antara enam negara bagian yang mengadakan pemilu.
Mahfuz dari PH mengatakan, hal itu terjadi karena koalisi yakin berhasil mempertahankan Penang, Negeri Sembilan, dan Selangor.
“Kedah secara historis dikuasai oleh PH, BN dan PAS. Fokus khusus ini menunjukkan bahwa masyarakat Kedah bisa berubah,” ujarnya.
“Politiknya tidak dibangun di atas ekstrem. Mereka adalah orang-orang rendah hati yang politiknya didasarkan pada pengetahuan dan pertimbangan yang masuk akal.”
Sejak Mahdzir menjabat sebagai Ketua Menteri pada 2005 hingga 2008, pemerintahan Kedah dipimpin oleh PAS, BN, PH dan kini PN.
Mahfuz mengatakan PH dan BN akan bekerja sama untuk merebut 16 kursi di pemilu negara bagian mendatang, jumlah kursi yang sama dengan yang mereka raih di pemilu negara bagian sebelumnya pada 2018 tanpa Bersatu.
“Jadi kalau kita pertahankan kursi ini, dan masing-masing partai menambah satu atau dua kursi lagi, kita bisa membentuk pemerintahan. Bukan tidak mungkin untuk berpikir bahwa masing-masing partai dapat menambah setidaknya satu kursi,” katanya.
PAKTA PH-BN A “PEDANG EDIT GANDA”
Mahdzir dari BN mengakui ini pertama kalinya partai lynchpin, United Malays National Organization (UMNO) bekerja sama dengan DAP PH yang berbasis di China.
“Awalnya sulit karena kami sudah lama bermusuhan. DAP menyebut ultras Melayu UMNO, dan UMNO menyebut chauvinis DAP,” katanya.
“Tapi kami adalah negara multiras. Keluarga Tionghoa telah tinggal di sini selama bertahun-tahun, jadi saya merasa bahwa berdasarkan keragaman ras ini, kami dapat menerima koalisi ini dengan syarat.”
Ini termasuk mempertahankan Islam sebagai agama resmi dan memastikan hak-hak khusus orang Melayu dan Bumiputera sebagaimana diabadikan dalam konstitusi, katanya.
Mahfuz mengatakan pihak-pihak dalam pemerintah persatuan telah membentuk komite baik di tingkat federal maupun negara bagian, serta mengadakan acara komunitas untuk “menghilangkan perasaan kebencian lama”.
“Kami juga memiliki konvensi persatuan, bukan untuk menulis ulang sejarah tetapi untuk menulis politik baru untuk masa depan Malaysia… untuk membangun negara yang lebih bersatu,” tambahnya.
“Kami sudah memiliki 19 partai dalam pemerintahan persatuan, dan para pemilih di Kedah harus melihat bahwa ini adalah masa depan Malaysia.”