KUALA LUMPUR: Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi pada Minggu (28 Mei) membantah mengetahui tuduhan Parti Islam Se-Malaysia (PAS) diundang oleh individu tertentu untuk bergabung dengan pemerintah persatuan.
Menurut Free Malaysia Today (FMT), Ahmad Zahid – yang juga merupakan ketua Barisan Nasional (BN) – mengatakan bahwa sejauh yang dia ketahui, tidak ada seorang pun yang bermimpi untuk memberikan tawaran seperti itu.
“Itu di luar pengetahuan saya. Namun menurut saya yang terbaik adalah mereka (PAS) tetap menjaga persahabatan dengan Bersatu (Parti Pribumi Bersatu Malaysia).
“Tolong berhenti bersikap sombong,” katanya seperti dikutip FMT.
PAS dan Bersatu adalah partai konstituen dari koalisi oposisi Perikatan Nasional (PN).
Ahmad Zahid diminta oleh wartawan untuk mengomentari tuduhan presiden PAS Abdul Hadi Awang bahwa ada individu tertentu yang mendekatinya untuk bergabung dengan pemerintah persatuan, menurut FMT.
Abdul Hadi mengatakan pada hari Sabtu bahwa dia telah dihubungi oleh orang-orang yang ingin bertemu dengannya dengan tawaran agar PAS bergabung dengan pemerintah persatuan, menurut New Straits Times (NST).
Ia juga menyebut tawaran itu muncul setelah Pakatan Harapan (PH), khususnya Parti Keadilan Rakyat (PKR), menyadari posisi mereka tidak stabil karena tidak mendapat kursi Melayu sebanyak PAS.
“Masyarakat menghubungi saya. Beberapa orang ingin menemui saya dan menawarkan PAS untuk bergabung dengan pemerintahan karena PAS memiliki kursi terbanyak, 43.
“PKR hanya memiliki 30 kursi, dengan 19 kursi di antaranya Malaysia, sedangkan DAP (Partai Aksi Demokratik) memiliki tiga kursi Malaysia. Pemerintahan didominasi oleh non-Malaysia,” katanya seperti dikutip NST. PKR dan DAP merupakan komponen. pihak PH.
Abdul Hadi dilaporkan menambahkan: “Mereka ingin mengundang PAS, tapi PAS mengambil kursi belakang, bukan garis depan. Seharusnya, ketika pemerintahan terbentuk, mereka yang memiliki kursi terbanyak harus memimpin.”
Menyusul klaim Abdul Hadi, wakil presiden PKR Rafizi Ramli mengatakan pada hari Minggu bahwa dia tidak pernah mengetahui undangan tersebut meskipun dia terlibat erat dalam pembentukan pemerintah persatuan.
“Saya tidak tahu kronologi klaim tersebut mengacu pada apa, tapi sejak hari pertama saya terlibat dalam pembentukan pemerintahan persatuan hingga sekarang, saya belum pernah mendengar hal seperti ini,” katanya seperti dikutip The Star. .
Pemilihan Umum ke-15 (GE15) pada bulan November tahun lalu menyaksikan pembentukan pemerintahan persatuan saat ini, yang terdiri dari PH dan koalisi penguasa sebelumnya BN. Partai dan koalisi lain yang saat ini mendukung pemerintah persatuan termasuk Gabungan Parti Sarawak (GPS), Gabungan Rakyat Sabah (GRS) dan Parti Warisan (Warisan).