MENGAPA PEMANIS BUATAN DIPERLUKAN?
Platform kesehatan Singapura, HealthHub, mengatakan di situs webnya bahwa pemanis buatan dapat membantu menurunkan berat badan.
“Ketika kita mengganti produk yang mengandung gula sebagai pemanis dengan produk yang mengandung pemanis buatan, hal tersebut dapat mengurangi asupan energi dan membantu penurunan berat badan,” tulis HealthHub mengutip penelitian terbaru.
Menurut HealthHub, satu gram gula memiliki empat kalori, sedangkan sebagian besar pemanis buatan hampir tidak mengandung kalori.
“Konsumsi gula tidak boleh melebihi 10 persen dari asupan energi harian kita,” tulis situs tersebut. Bagi kebanyakan orang dewasa, ini setara dengan sekitar 10 sendok teh (50 g) gula berdasarkan asupan 2.000 kalori per hari.
Platform tersebut juga menekankan bahwa pemanis buatan “tidak meningkatkan keinginan akan makanan manis atau menyebabkan rasa lapar.”
“Karena mengandung sedikit atau tanpa kalori, pemanis buatan dapat digunakan untuk menggantikan makanan atau minuman berkalori tinggi dengan pemanis gula sebagai cara untuk mengurangi asupan kalori secara keseluruhan,” kata Seto.
“Ada bukti dari uji coba jangka pendek yang menunjukkan bahwa penggunaan pemanis buatan dapat mengurangi asupan gula (sekitar 39g per hari dalam sebuah penelitian), dan juga menurunkan berat badan dan BMI (indeks massa tubuh),” tambah Seto.
Bagi penderita diabetes, pemanis non-glukosa dapat membantu mengontrol gula darah. Sebab menurut laporan FDA, pemanis buatan tidak menaikkan kadar gula darah.
Namun, Rachel Cheang, ahli diet di Rumah Sakit Umum Ng Teng Fong, Singapura, memperingatkan agar tidak terlalu bergantung pada pemanis buatan atau menggunakannya secara teratur, karena dapat menyebabkan konsumsi makanan berlebihan.
“Orang mungkin berpikir bahwa makanan dapat dikonsumsi (dalam jumlah yang lebih besar) karena bebas gula,” katanya, seraya menyebutkan bahwa beberapa makanan atau minuman bebas gula mungkin mengandung banyak lemak, nutrisi yang “sering diabaikan ketika seseorang mengonsumsinya.” terlalu fokus pada pengurangan asupan gula.”
Asupan lemak berlebihan dapat menyebabkan penambahan berat badan, kata Cheang.
“Daripada beralih ke pemanis buatan sebagai solusi cepat, seseorang harus belajar mengendalikan keinginan terhadap makanan manis dan gurih, dan menghargai rasa manis alami dari makanan atau minuman.”
Cheang dan Seto juga mengatakan pemanis buatan dapat membantu menjaga kesehatan gigi. Pemanis buatan, menurut Cheang, tidak menyebabkan kerusakan gigi.
Berbeda dengan gula misalnya glukosa, fruktosa, dan sukrosa, pemanis buatan seperti xylitol tidak difermentasi oleh bakteri di mulut, kata Seto.
“Hal ini dapat mencegah pertumbuhan bakteri dan membantu mencegah penumpukan dan pembentukan plak penyebab kerusakan gigi.”