JAKARTA : Penambang tembaga Indonesia Amman Mineral Internasional bertujuan untuk mengumpulkan hingga 12,94 triliun rupiah ($880,6 juta) dalam pencatatan yang dijadwalkan pada 28 Juni hingga 3 Juli, katanya dalam prospektusnya pada hari Rabu.
Pencatatan tersebut akan menjadi penawaran umum perdana (IPO) terbesar di Asia Tenggara tahun ini, menurut data Refinitiv, melampaui pencatatan produsen nikel Indonesia Trimegah Bangun Persada, yang dikenal sebagai Harita Nickel, yang mengumpulkan dana sebesar Rp 10 triliun pada bulan April.
Pasar IPO Indonesia merupakan salah satu pasar terpanas di dunia tahun ini. Penjualan saham pertama kali berhasil mengumpulkan $1,58 miliar pada bulan April, kedua setelah Tiongkok di kawasan Asia-Pasifik kecuali Jepang dan mengungguli perusahaan besar tradisional Hong Kong, menurut data Refinitiv.
Pengumuman IPO Amman Mineral terjadi sehari setelah raksasa pertanian pangan Olam Group mengatakan pihaknya tidak memperkirakan pencatatan ganda unit pertaniannya, Olam Agri, di Singapura dan Arab Saudi akan selesai pada paruh pertama tahun ini sesuai rencana semula. .jangan rencana tersebut, dengan alasan kegagalan untuk memperoleh “semua persetujuan peraturan yang diperlukan.”
Prospektus Amman Mineral menunjukkan bookbuilding akan dimulai pada Rabu dengan harga penawaran di kisaran Rp 1.650 hingga Rp 1.775 per saham.
Perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta ini akan menggunakan dana hasil IPO untuk membayar sebagian utang dan membiayai berbagai proyek, termasuk penyelesaian smelter tembaga yang sedang dibangun di Pulau Sumbawa, demikian prospektusnya.
Pabrik peleburan tersebut, yang memiliki kapasitas input 900.000 ton konsentrat tembaga untuk memproduksi 220.000 ton katoda tembaga setiap tahunnya, akan menelan biaya total sebesar $983 juta, menurut data perusahaan dan pemerintah.
Pemerintah Indonesia mengecualikan Amman dari larangan ekspor mineral mentah yang direncanakan pada bulan Juni pada bulan April hingga Mei 2024, untuk memberikan perusahaan aliran pendapatan untuk menyelesaikan proyek peleburan, yang setengah selesai pada bulan Januari.
Sebuah unit dari Amman Mineral, bagian dari grup energi Indonesia Medco Energi Internasional, mengoperasikan tambang Batu Hijau di provinsi Nusa Tenggara Barat.
Amman Mineral International mengakuisisi tambang Batu Hijau dari penambang AS Newmont Mining Corp dan Sumitomo Corp Jepang serta mitranya pada tahun 2016.
Debut pasar yang kuat oleh Amman Mineral pada tanggal 5 Juli dapat meningkatkan sentimen untuk IPO mendatang di Indonesia tahun ini.
Inisiatif ini termasuk Pertamina Hulu Energi, anak perusahaan hulu dari Pertamina, yang dapat mengumpulkan dana sedikitnya 20 miliar rupiah, dan perusahaan pupuk milik negara Pupuk Kalimantan Timur, yang dapat mengumpulkan dana sebesar $500 juta.
($1 = 14.695.0000 rupiah)