Di kota Lutsk di barat laut Ukraina, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Polandia Andrzej Duda mengunjungi Katedral Santo Petrus dan Paulus bersama-sama untuk memperingati para korban pembantaian di Volhynia dan Galicia Timur selama Perang Dunia Kedua. “Bersama-sama kita menghormati para korban Volhynia yang tidak bersalah! Kenangan menyatukan kita! Bersama-sama kita lebih kuat,” tulis Zelenskyj di Telegram dalam bahasa Ukraina dan Polandia. “Bersama kita mengingat semua korban tak berdosa di Volhynia! Kenangan menyatukan kita,” tulis Duda juga di Twitter. Pertemuan para presiden tidak diumumkan secara terbuka sebelumnya.
Diperkirakan sekitar 120.000 orang meninggal saat itu
Dalam pembantaian antara tahun 1943 dan 1945 selama Perang Dunia II dan kemudian hingga tahun 1947, kaum nasionalis Ukraina dari Tentara Pemberontak UPA membunuh sekitar 100.000 orang Polandia. Pada saat itu, kaum nasionalis Ukraina berharap untuk memperkuat klaim Ukraina atas wilayah tersebut melalui pemberontakan melawan penjajah Jerman dan “pemusnahan” penduduk sipil Polandia. Kekerasan di wilayah yang sekarang disebut Ukraina bagian barat mencapai puncaknya sekitar tanggal 11 dan 12 Juli 1943. Banyak korban dibakar hidup-hidup di gereja-gereja di desa mereka. Hingga 20.000 warga Ukraina diperkirakan tewas dalam serangan balasan yang dilakukan partisan Polandia di kota-kota Ukraina.
Pembantaian 80 tahun lalu memicu perselisihan publik antara Polandia dan Ukraina awal tahun ini setelah juru bicara Kementerian Luar Negeri Polandia mengatakan Zelensky harus meminta maaf dan meminta maaf atas peristiwa tersebut. Ketua parlemen Ukraina, Ruslan Stefanchuk, mencoba meluruskan masalah ini pada bulan Mei. “Kami memahami rasa sakit Anda atas kehilangan orang yang Anda cintai. Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada seluruh keluarga dan keturunan korban peristiwa di Volhynia,” kata Stefantschuk saat tampil di parlemen Polandia.
Pada kesempatan peringatan pembantaian tersebut, perwakilan gereja dari Polandia dan Ukraina baru-baru ini menyerukan penyelidikan lebih lanjut atas kejahatan tersebut dan menyerukan rekonsiliasi. Mengingat perang agresi Rusia terhadap Ukraina dan pembantaian warga sipil yang didokumentasikan oleh Rusia di Bucha, pinggiran kota Kiev, mereka menekankan pentingnya berdamai dengan hal tersebut.
Polandia telah terbukti menjadi salah satu pendukung paling setia Ukraina sejak dimulainya perang agresi Rusia. Negara Uni Eropa dan NATO telah menampung hampir 1,6 juta pengungsi dari negara tetangga Ukraina.
qu/ehl (dpa, rtr)