BERJUANG UNTUK SURVIVAL
Downing Street sejauh ini menolak berkomentar, namun Kwarteng diperkirakan tidak akan hadir pada konferensi pers Truss pada hari Jumat, sehingga memicu spekulasi tentang masa depannya.
Selama berada di Amerika Serikat, Kwarteng diberitahu oleh pimpinan IMF tentang pentingnya “koherensi kebijakan”, yang menggarisbawahi seberapa jauh reputasi Inggris dalam pengelolaan ekonomi yang baik dan stabilitas kelembagaan telah merosot.
Sesaat sebelum pukul 11:00, saluran berita televisi Inggris beralih menayangkan cuplikan langsung pesawat British Airways yang mendarat di Heathrow dan membawa Kwarteng.
Di Westminster, Truss mencoba mencapai kesepakatan dengan para menteri kabinetnya mengenai cara mempertahankan dorongannya terhadap pertumbuhan, sekaligus meyakinkan pasar dan memikirkan langkah-langkah mana yang dapat didukung oleh anggota parlemennya di parlemen.
Rupert Harrison, manajer portofolio di Blackrock dan pernah menjadi penasihat mantan Menteri Keuangan Inggris George Osborne, mengatakan pasar kini hampir sepenuhnya memperhitungkan perubahan arah.
“(Ini) berarti jika perubahan arah tidak terjadi, pasar akan bereaksi buruk,” katanya di Twitter.
Seorang anggota parlemen dari Partai Konservatif, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan kebijakan ekonomi Truss telah menimbulkan banyak kerusakan sehingga investor dapat menuntut pemotongan belanja publik yang lebih besar sebagai harga atas dukungan mereka.
“Semuanya mungkin terjadi saat ini,” kata legislator yang mendukung Sunak dalam pemilihan kepemimpinan. “Masalahnya adalah pasar sudah kehilangan kepercayaan terhadap Partai Konservatif – dan siapa yang bisa menyalahkan mereka?”
Menurut sumber yang dekat dengan perdana menteri, Truss sekarang dalam “mode mendengarkan” dan mengundang anggota parlemen untuk berbicara dengan timnya tentang kekhawatiran mereka guna menentukan bagian mana dari program yang akan mereka dukung di parlemen.
Ekonom Credit Suisse Sonali Punhani mengatakan pasar perlu melihat rencana fiskal yang kredibel, dan pemerintah perlu mendapatkan sekitar £60 miliar melalui pemotongan pajak dan belanja lebih lanjut.
“Mewujudkan pengurangan sebesar ini akan menjadi sebuah tantangan, namun agar dapat dipercaya, hal ini harus dilakukan lebih awal dibandingkan pada akhir perkiraan,” kata Punhani.
Salah satu kebijakan yang diperkirakan akan dibatalkan adalah rencana mereka untuk mempertahankan tarif pajak perusahaan sebesar 19 persen. Ini merupakan bagian penting dari paket mereka setelah Sunak mengusulkan untuk meningkatkannya menjadi 25 persen ketika ia menjadi Menteri Keuangan di bawah pendahulu Truss, Boris Johnson.
Hal ini dapat menghemat £18,7 miliar pada tahun 2026/27.
Drama politik terbaru yang melanda Inggris terjadi ketika Bank of England juga bersiap untuk mengakhiri intervensinya di pasar emas.