Spekulasi tersebar luas awal pekan ini bahwa Muhyiddin akan ditangkap oleh pihak berwenang atas program bantuan stimulus.
Program Jana Wibawa merupakan proyek pembangkitan ekonomi pada masa Orde Pengendalian Gerakan COVID-19 di Malaysia. Itu adalah paket bantuan stimulus yang dimaksudkan untuk membantu kontraktor Bumiputera.
MACC menyelidiki tuduhan bahwa kontraktor terpilih untuk program bantuan menyetor RM300 juta (US$67,69 juta) ke rekening Bersatu.
Dua anggota Bersatu sejak itu menuntut persidangan sehubungan dengan kasus Jana Wibawa – Anggota DPR Tasek Gelugor Wan Saiful Wan Jan serta pengusaha dan Wakil Ketua Divisi Segambut Bersatu Adam Radlan Adam Muhammad.
Secara terpisah, pria lain didakwa karena menuduh MACC menawarkan RM10 juta kepada Wan Saiful untuk melibatkan Muhyiddin dalam kasus Jana Wibawa.
Seruan untuk melakukan penyelidikan resmi terhadap pengeluaran stimulus selama pandemi meningkat karena adanya persepsi bahwa PN menjalankan kampanye pemilu yang didanai dengan baik menjelang pemilu ke-15 pada tanggal 19 November tahun lalu.
Penyelidikan terhadap Jana Wibawa bermula setelah Perdana Menteri Anwar Ibrahim sebagai Menteri Keuangan menemukan proyek-proyek berbiaya tinggi seperti Jana Wibawa tidak melalui proses tender.
Beberapa rekening bank milik Bersatu saat ini dibekukan oleh lembaga antirasuah negara tersebut.
Investigasi terpisah terhadap Muhyiddin juga sedang dilakukan atas tuduhan bahwa kontrak pemerintah diberikan kepada seorang anggota keluarga selama masa jabatannya sebagai perdana menteri.
Dia sebelumnya dipanggil oleh lembaga antirasuah itu bulan lalu atas kontrak yang disebut-sebut bernilai lebih dari satu miliar ringgit.
MUHYIDDIN HARUS PERJALANAN KE LUAR NEGERI
Media lokal juga memberitakan bahwa Muhyiddin dilarang bepergian ke luar negeri.
Menurut Free Malaysia Today (FMT), Bersatu menantang larangan perjalanan yang dikenakan pada presiden partainya dalam permohonan peninjauan kembali yang diajukan di Pengadilan Tinggi.
Permohonan Bersatu mengatakan larangan perjalanan diberlakukan karena “Perdana Menteri Anwar Ibrahim khawatir Muhyiddin akan berbicara di forum internasional tentang perubahan dan perkembangan politik di Malaysia”, FMT melaporkan.
Bersatu lebih lanjut mengklaim bahwa larangan perjalanan tersebut diterapkan secara salah dan bertujuan untuk mencoreng reputasi anggota parlemen Pagoh tersebut, FMT melaporkan.