Honduras membuka kedutaan besar di Beijing setelah memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan. Media pemerintah Tiongkok melaporkan bahwa kedutaan tersebut diresmikan oleh Menteri Luar Negeri Tiongkok Qin Gang dan timpalannya dari Honduras, Eduardo Enrique Reina.
Presiden negara Amerika Tengah, Xiomara Castro, saat ini sedang melakukan kunjungan lima hari ke Tiongkok. Setelah singgah pertama di Shanghai, politisi sayap kiri ini juga akan bertemu dengan pemimpin negara bagian dan partai Xi Jinping di ibu kota Beijing.
Honduras mengharapkan investasi miliaran dolar dari Tiongkok
Pada bulan Maret, pemerintah Honduras memutuskan hubungan dengan republik pulau demokratis Taiwan dan mendukung Beijing. Dengan pergantian pihak tersebut, Castro ingin memperluas kerja sama antara negaranya, yang berpenduduk sepuluh juta jiwa, dengan negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia.
Wakil Menteri Luar Negeri Antonio Garcia mengatakan perlunya beralih ke Tiongkok “untuk menjajaki proyek-proyek besar yang dapat diberikan Tiongkok kepada kita”. Republik Rakyat Tiongkok dapat berinvestasi sekitar sepuluh miliar dolar di Honduras, yang akan sangat bermanfaat bagi para pekerja lokal.
Hanya ada 13 negara kecil di seluruh dunia yang memelihara hubungan diplomatik dengan Taiwan. Tiongkok memandang republik kepulauan demokratis itu sebagai bagian dari Republik Rakyat Tiongkok dan berusaha mengisolasi Taiwan secara internasional dengan doktrin satu Tiongkok. Oleh karena itu, negara-negara yang ingin menjaga hubungan diplomatik dengan Tiongkok tidak diperbolehkan mempertahankan kontak resmi dengan Taipei.
Tiongkok telah mengoperasikan unit intelijen di Kuba selama bertahun-tahun, menurut para pejabat AS
Tiongkok dilaporkan mempertahankan kontak yang sangat intensif dengan Kuba. Beijing telah menjalankan unit intelijen di negara kepulauan Karibia itu selama bertahun-tahun, menurut seorang pejabat Gedung Putih. “Hal ini didokumentasikan dengan baik dalam dokumen intelijen,” kata pejabat AS yang enggan disebutkan namanya.
Ketika Presiden AS Joe Biden mulai menjabat, para pejabatnya diberi pengarahan tentang upaya Beijing untuk memperluas infrastrukturnya secara global, khususnya untuk spionase. Upaya tersebut juga mencakup fasilitas pengumpulan intelijen di Kuba. Fasilitas Tiongkok di sana diperluas pada tahun 2019.
Dalam beberapa hari terakhir, media AS melaporkan bahwa Tiongkok dan Kuba telah mencapai kesepakatan rahasia untuk membangun stasiun mata-mata Tiongkok di negara Karibia tersebut. Tiongkok ingin membayar beberapa miliar dolar kepada negara pulau yang dikuasai komunis itu untuk mendapatkan izin membangun stasiun tersebut. Kuba dengan keras menolak laporan media tersebut.
bl/sti (dpa, rtr, afp)