SINGAPURA: Dewan Taman Nasional (NParks) mengatakan pada Sabtu (3 Juni) bahwa mereka mengetahui insiden yang terjadi pada Kamis yang melibatkan anggota masyarakat dan babi hutan di Taman Zhenghua di Bukit Panjang.
Seorang pria Singapura berusia 40 tahun dirawat di rumah sakit setelah diserang oleh babi hutan saat berjalan-jalan dengan anjingnya. Insiden tersebut pertama kali dilaporkan oleh Mothership pada hari Jumat.
Dia mengatakan kepada publikasi berita online bahwa babi hutan itu menggigit kaki kirinya dan dia harus menjalani operasi yang membutuhkan lebih dari 20 jahitan.
NParke mengatakan saat ini dia sedang melakukan kontak dengan pria tersebut.
Seorang perempuan berusia 34 tahun juga diserang oleh babi hutan di Bukit Panjang bulan lalu, menyebabkan dia dirawat di rumah sakit dengan banyak luka dan sayatan di sekujur tubuhnya.
Menanggapi pertanyaan CNA tentang serangan terbaru di Bukit Panjang, direktur pengelolaan satwa liar kelompok NParks Adrian Loo mengatakan pada hari Sabtu bahwa lembaga tersebut telah secara aktif menjebak hewan-hewan tersebut di daerah tersebut, dengan delapan babi hutan terperangkap sejak bulan Mei.
“Kami juga bekerja sama dengan para pemangku kepentingan dalam edukasi dan penjangkauan masyarakat, untuk mendorong pertemuan manusia-satwa liar yang aman dan bertanggung jawab,” tambahnya.
Hal ini termasuk mengambil tindakan penegakan hukum terhadap pemberian pakan ilegal kepada satwa liar yang dapat mengubah perilaku alami babi hutan dalam mencari makan, sehingga membuat mereka bergantung pada manusia untuk mendapatkan makanannya.
NParks juga tengah melakukan pemantauan di kawasan Bukit Panjang dan telah memasang pagar pembatas untuk mencegah babi hutan keluar dari kawasan hutan.
Badan tersebut mengatakan bahwa diperlukan pendekatan berbasis komunitas dan ilmu pengetahuan dalam mengelola perjumpaan babi hutan, termasuk modifikasi habitat, pengelolaan pergerakan, relokasi, dan pemusnahan babi hutan.
“Pendekatan yang diambil mempertimbangkan situasi, lokasi, kesehatan dan kondisi perilaku babi hutan,” tambahnya.
Badan ini juga bekerja sama dengan badan-badan publik dan pengembang untuk mendirikan tempat penampungan guna mencegah satwa liar seperti babi berkeliaran di daerah pemukiman terdekat.
Karena babi hutan dapat berkembang biak dengan cepat dan kurangnya predator di Singapura, NParks mengatakan ada kebutuhan untuk “mengelola populasi mereka secara manusiawi”, terutama ketika keselamatan publik menjadi taruhannya.
APA YANG HARUS DILAKUKAN DALAM PERTEMUAN BABI LIAR
Ketika masyarakat bertemu dengan babi hutan, mereka harus tetap setenang mungkin dan menjauh perlahan, saran NParks.
“Jaga jarak aman dan jangan menyudutkan atau memprovokasi hewan tersebut.”
Jika hewan tersebut terlihat bersama anak babi, masyarakat disarankan untuk menjaga jarak karena mereka dapat menjadi agresif saat membela anak babi.
Masyarakat harus menghubungi Animal Response Center di 1800-476-1600 jika mereka bertemu dengan babi hutan.