Penerbangan dengan kapsul luar angkasa Dragon berlangsung selama 16 jam, kemudian keempat pelancong dalam misi pribadi mencapai tujuannya: Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Artinya, dua astronot asal Arab Saudi berada di orbit untuk pertama kalinya: peneliti kanker Rayana Barnawi dan Ali Alqarni, seorang insinyur penerbangan berkualifikasi dan mantan pilot pesawat tempur. Barnawi adalah wanita Arab Saudi pertama yang berada di luar angkasa. Peserta lain dalam penerbangan luar angkasa yang diselenggarakan secara swasta termasuk komandan Peggy Whitson dan pengusaha John Shoffner dari Amerika.
“Bagaimana ruang dapat menyatukan semua orang”
“Kami di sini mewakili harapan dan impian semua orang di kampung halaman,” kata Barnawi pada upacara penyambutan tak lama setelah kedatangannya di ISS. “Kita berkumpul di sini dengan budaya yang berbeda, dan kolaborasi internasional ini menunjukkan bagaimana ruang dapat menyatukan semua orang.” Awak tetap ISS saat ini terdiri dari tiga orang Rusia, tiga orang Amerika, dan seorang astronot dari Uni Emirat Arab.
Kapsul luar angkasa Dragon dari perusahaan Amerika SpaceX dengan empat astronot dikirim ke luar angkasa pada hari Minggu dengan roket Falcon 9 dari pelabuhan antariksa Cape Canaveral di negara bagian Florida, Amerika. Penerbangan ini adalah misi ISS kedua yang sepenuhnya diorganisir secara swasta.
Tim baru ini akan melakukan sekitar 20 eksperimen ilmiah selama sepuluh hari berada di ISS. Sebuah eksperimen akan menyelidiki, antara lain, perilaku sel induk dalam keadaan tanpa bobot.
50 juta euro untuk penerbangan ke ISS
Misi “Ax-2” diselenggarakan oleh perusahaan Amerika Axiom Space bekerja sama dengan SpaceX dan badan antariksa Amerika NASA. Tiga pengusaha dan mantan astronot NASA Michael López-Alegría berpartisipasi dalam misi Axiom pertama “Ax-1” pada bulan April 2022. Menurut laporan media, masing-masing individu membayar setara dengan sekitar 50 juta euro untuk perjalanan ke luar angkasa.
Bagi Arab Saudi, “Ax-2” merupakan partisipasi pertama dalam misi ISS, namun bukan perjalanan pertama ke luar angkasa. Pada tahun 1985, pangeran dan pilot pesawat tempur Sultan bin Salman bin Abdulasis mengambil bagian dalam misi luar angkasa yang diselenggarakan oleh Amerika.
sti/AR (afp, dpa)