SINGAPURA: Pada Rabu (28 September), Kepolisian Singapura (SPF) diberitahu tentang ancaman bom di pesawat Singapore Airlines penerbangan SQ33, dalam perjalanan dari San Francisco ke Singapura.
Seorang penumpang dilaporkan menyerang awak kabin dan mengaku membawa bom di tas tangannya. Dia ditahan dan pesawat dikawal oleh jet tempur Angkatan Udara Republik Singapura (RSAF) ke Bandara Changi, di mana pesawat itu mendarat dengan selamat.
Ancaman tersebut kemudian diverifikasi sebagai palsu dan penyelidikan sedang berlangsung.
Berikut kronologi kejadiannya:
26 September, 22:05 (Waktu Musim Panas Pasifik)/27 September, 13:05 (Waktu Singapura)
Penerbangan SQ33 berangkat dari San Francisco pada pukul 22:05 hari Senin, memulai penerbangan 16 jamnya ke Singapura.
Airbus A350-941 yang digunakan SIA pada rute ini berkapasitas 253 penumpang.
28 September 02:40 (waktu Singapura)
Lebih dari 12 jam setelah lepas landas, polisi Singapura diberitahu tentang dugaan ancaman bom di dalam pesawat.
Menurut Singapore Airlines, seorang penumpang yang “nakal” diduga menabrak awak kabin.
Penumpang berusia 37 tahun itu rupanya juga mengaku ada bom di tas jinjingnya. Dia ditahan oleh kru, kata polisi.
28 September 04:30
Berdasarkan data Flightradar24, pesawat mulai turun sambil berputar-putar di atas Laut Cina Selatan, melakukan tiga putaran sebelum melanjutkan rutenya, menurut Flightradar24. Ketinggiannya berkisar dari sekitar 40.000 kaki (12.192 m) hingga sekitar 10.175 kaki (3.101 m).
28 September 05:42
Pesawat mengelilingi Pulau Batam dan terbang sekitar 1.800 kaki (548,64 m) sebelum menuju ke Singapura.
28 September, 05:51
Pesawat mendarat dengan selamat di Bandara Changi di bawah pengawalan jet tempur RSAF F16C/D.
Setibanya di Bandara Changi, pesawat diangkut ke teluk terpencil untuk pemeriksaan keamanan dan penumpang diserahkan ke polisi.
Tim dari Kelompok Pertahanan Kimia, Biologi, Radiologi dan Bahan Peledak Angkatan Darat Singapura dan Departemen Kepolisian Bandara sedang menyelidiki klaim tersebut. Ancaman tersebut kemudian diverifikasi sebagai salah.
Pria tersebut ditangkap karena membuat ancaman palsu akan aksi teroris dan dugaan penggunaan obat-obatan terlarang.
Pesawat ditarik ke Terminal 3 Bandara Changi setelah pemeriksaan keamanan selesai.
28 September 09:20
Semua penumpang dan awak berangkat.
29 September
Pria tersebut didakwa melakukan pelanggaran karena menggunakan kata-kata yang mengancam yang mungkin menimbulkan kekhawatiran, serta pelanggaran yang secara sukarela menyebabkan luka.
Investigasi awal menunjukkan bahwa dia diduga berteriak bahwa ada bom di pesawat selama penerbangan. Dia juga mengambil bagasi penumpang lain dari kompartemen atas kabin dan menyerang seorang awak kabin yang mencoba mengintervensi dan menahannya.
Urine pria tersebut juga dinyatakan positif mengandung obat-obatan terlarang, menurut penyelidikan Badan Narkotika Pusat.