Wong mengatakan Singapura membutuhkan talenta terbaik, baik lokal maupun global, untuk menjadi pusat keuangan internasional terkemuka di Asia.
“Kami tahu bahwa kami tidak dapat membangun pusat keuangan regional dan global hanya dengan tenaga keuangan lokal kami dan itulah sebabnya kami terus menarik dan mempertahankan talenta terbaik dari luar negeri untuk membangun tim terbaik di Singapura,” ujarnya, merujuk pada perubahan terkini di tempat kerja. kerangka pass, termasuk Overseas Networks & Expertise Pass yang baru.
Singapura juga melakukan investasi besar-besaran pada sumber daya manusia sebagai bagian dari strategi “dua cabang” talentanya.
“Kami akan tiada henti dalam meningkatkan sumber daya manusia, mengembangkan keahlian, dan menciptakan lebih banyak peluang bagi warga Singapura,” tambahnya.
KEUANGAN HIJAU, PEMBAYARAN LINTAS BATAS, ASET DIGITAL
Mengkatalisasi transisi net-zero di kawasan ini adalah fokus utama lainnya dan MAS mengatakan pihaknya bekerja sama dengan industri untuk mengembangkan solusi inovatif guna meningkatkan pendanaan berkelanjutan dan transisi.
Misalnya, hal ini akan meningkatkan pengungkapan keberlanjutan dan membangun alat data untuk memfasilitasi pengungkapan keberlanjutan oleh perusahaan dan membantu investor mengakses data ini. Upaya dalam hal ini termasuk peluncuran portal pelaporan online baru-baru ini yang disebut ESGenome sebagai bagian dari Proyek Greenprint.
MAS juga mengatakan akan memberikan hibah senilai S$100 juta selama lima tahun untuk mempromosikan bidang-bidang seperti peningkatan kapasitas dan teknologi keuangan ramah lingkungan (fintech).
Wong mengatakan Singapura dapat bercita-cita menjadi pusat solusi keberlanjutan di Asia ketika kawasan ini mulai bergerak menuju net zero.
“Karena transisi menuju net zero mengharuskan negara-negara untuk melakukan transformasi besar-besaran, baik dalam perekonomian, masyarakat, dan infrastrukturnya…sehingga kita dapat memperkirakan permintaan pasar yang meningkat terhadap produk dan layanan keuangan baru yang berkelanjutan,” jelasnya.
“Lembaga keuangan dapat siap untuk memenuhi permintaan ini dan mengkatalisasi tindakan di bidang-bidang sasaran utama, misalnya di bidang energi dan bahan bakar, transportasi, konstruksi, dan sektor lingkungan hidup.”
Singapura juga akan meningkatkan “pembiayaan campuran”, terutama ketika ada kebutuhan untuk meningkatkan lebih banyak modal swasta dalam proyek-proyek utama, seperti solusi berbasis alam di pasar negara berkembang, tambahnya.
“MAS bekerja sama dengan bank pembangunan multilateral, jaringan keuangan campuran, dan organisasi filantropi untuk mencari solusi di mana modal konsesi atau katalitik dapat membantu mengurangi risiko bagi pelaku sektor swasta dan menjadikan proyek lebih bankable.”