Pramugari lain kemudian membawa alat pemadam kebakaran dan api padam dalam waktu tiga menit, kata Ton.
Kabin kemudian dipenuhi asap, namun kru memastikan ventilator dihidupkan dan udara di dalam kabin dibersihkan dengan cepat, tambahnya.
Scoot mengatakan pemilik power bank dan rekannya menderita luka bakar ringan di jari mereka dan menerima bantuan medis.
Ms Ton mengatakan seorang wanita lanjut usia yang melarikan diri juga menangis dan mencari bantuan medis karena dia terluka ketika orang-orang menjauh dari api ketika api pertama kali terjadi.
MENUNGGU PENERBANGAN LEPAS
Penumpang ketakutan setelah api padam dan asapnya hilang, namun mereka tetap berada di dalam pesawat karena diyakini pesawat tersebut masih akan lepas landas, kata Ton.
Sekitar satu jam kemudian, pilot mengatakan bahwa penumpang yang merasa tidak aman dalam penerbangan dapat berangkat, namun mereka tetap berharap penerbangan akan berangkat malam itu. Beberapa orang pergi pada saat itu, kata Ton.
“(Pilot) tetap akan terbang karena ternyata teknisi sudah memeriksanya dan mengatakan pesawat baik-baik saja, hanya karpetnya yang terbakar,” imbuhnya.
Namun, sekitar pukul 22.00, setelah penumpang menunggu sekitar tiga jam, pilot mengatakan bahwa pihak berwenang Taiwan tidak akan mengizinkan penerbangan lepas landas, sehingga penumpang harus turun.
Ms Ton mengatakan bahwa Scoot telah menawarkan pengembalian dana penuh untuk penerbangan tersebut. Jika penumpang ingin mengambil penerbangan keesokan harinya, mereka ditawari menginap satu malam di hotel dengan sarapan, makan siang, dan transportasi ke bandara, atau S$100 jika mereka memiliki akomodasi sendiri di Taiwan.
Rencananya sendiri, termasuk mengunjungi keluarganya di Malaysia selama tiga minggu, tidak terlalu terpengaruh. Namun Ms Ton mengatakan penumpang lain “benar-benar kesal” dengan apa yang terjadi.
Orang-orang mulai mengeluh karena menunggu lama untuk mendapatkan tar, katanya. “Kami terjebak selama berjam-jam dan mereka tidak memberi tahu kami apa yang terjadi. Orang-orang mengeluh bahwa Anda harus memberi tahu kami sesuatu karena kami semua tertunda, kami semua harus pergi ke suatu tempat.”
Berkaca dari kejadian tersebut, ia mengatakan jika kebakaran terjadi beberapa menit kemudian, pesawat tersebut sudah berada di udara.
“Ini bukan salah maskapai, bukan salah penumpang. Ini bukan salah siapa-siapa,” ujarnya.
Dia juga mencatat bahwa kemungkinan panas berlebih mungkin menjelaskan mengapa bank daya tidak dapat didaftarkan dan memberikan satu nasihat untuk sesama pelancong.
“Kalau beli power bank, sebaiknya beli yang kualitasnya bagus, bukan yang murahan,” ujarnya.