PARIWISATA CANGGIH
Perjalanan lima hari tersebut merupakan kunjungan resmi pertama Dr Maliki ke negara-negara pantai timur Malaysia dalam kapasitasnya sebagai Menteri Luar Negeri Kedua.
Mengakhiri kunjungannya, menteri tersebut menyoroti pariwisata sebagai bidang di mana Singapura dapat memberikan dukungan yang lebih baik kepada negara-negara tetangganya.
Dia mencatat bahwa sekarang sulit untuk melakukan perjalanan ke pantai-pantai indah di sepanjang pantai timur Malaysia, yang dulunya merupakan surga wisata yang terkenal dengan pasir putih dan air biru jernihnya.
“Dulu kami punya penerbangan langsung dari Singapura ke Kelantan dan Singapura ke Terengganu, tapi hal itu terhenti beberapa tahun lalu,” ujarnya.
Dr Maliki mengundang kedua negara untuk mendirikan kantor pariwisata di Singapura agar lebih banyak wisatawan bisa datang dengan lebih mudah.
“Para pemimpin sepakat bahwa salah satu cara kita dapat meningkatkan hubungan tersebut, dan mendukung pariwisata di kedua negara bagian, adalah dengan mempertimbangkan konektivitas. Dan kami menyambut baik upaya kedua negara untuk mempromosikan pariwisata,” ujarnya.
PENGUATAN DASI
Kunjungan ke Kelantan dan Terengganu merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Singapura untuk membangun dan memperkuat hubungan jangka panjang dengan berbagai negara di Malaysia dan untuk menjajaki bidang kerja sama baru, kata Kementerian Luar Negeri Singapura dalam sebuah pernyataan.
Saat berada di Kelantan, Dr Maliki bertemu dengan Putra Mahkota negara bagian Tengku Muhammad Faiz Petra, Menteri Perdagangan Dalam Negeri dan Biaya Hidup Malaysia Salahuddin Ayub, dan Sekretaris Jenderal Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) Asyraf Wajdi Dusuki.
Usai pertemuannya, Dr Maliki mengatakan dalam postingan Instagram bahwa Singapura ingin memperkuat hubungan dengan Kelantan.
“Saya melakukan diskusi yang sangat baik mengenai potensi kerja sama di bidang pendidikan, termasuk pertukaran antar siswa, investasi, pengembangan sumber daya manusia dan infrastruktur, perencanaan kota dan pertanian,” katanya.
Ia juga mengunjungi bengkel salah satu produk Kelantan yang paling terkenal, batik Kelantan.
Di Terengganu, Dr Maliki bertemu dengan berbagai pemimpin pemerintahan dan bisnis, serta perwakilan koalisi dan partai politik, termasuk Pakatan Harapan (PH), Parti Islam Se-Malaysia (PAS), dan Parti Asli Bersatu Malaysia (Bersatu).
“Ada banyak potensi bagi Singapura dan Terengganu untuk bekerja sama demi keuntungan bersama,” kata Dr Maliki, seraya menambahkan bahwa bidang diskusi mencakup peluang ekonomi, upaya keberlanjutan, dan memperkuat hubungan.
Dr Maliki juga melakukan tur jalan kaki ke Chinatown dan mengunjungi bengkel Songket setempat, yang memamerkan kain tenunan tangan tradisional.
PENINGKATAN KAPASITAS DAN PENDIDIKAN
Dr Maliki mengatakan peningkatan kapasitas dan bantuan teknis merupakan bidang di mana Singapura dan kedua negara dapat bekerja sama.
Misalnya, Singapura dapat berbagi pengetahuan teknisnya dalam pembangunan infrastruktur, perencanaan kota, dan pengelolaan air.
“Saya berdiskusi dengan rekan-rekan saya di kedua negara bagian dan menawarkan mereka…mengirimkan pejabat Anda ke Singapura untuk belajar dari kami dan berbagi pengalaman. Kami sangat senang melakukan itu,” katanya.
Dr Maliki, yang juga Menteri di Kantor Perdana Menteri dan Menteri Pendidikan Kedua, bertemu dengan mahasiswa dari Universiti Malaysia Terengganu selama perjalanannya.
Sekolah ini bekerja sama dengan National University of Singapore di berbagai bidang seperti pengelolaan maritim dan kelestarian lingkungan.
Ia berharap sekolah-sekolah di kedua negara terus menciptakan peluang bagi generasi muda untuk bekerja sama lebih erat lagi, dan memfasilitasi interaksi dan apresiasi terhadap budaya masing-masing.
“Sangat membantu mendengar pengalaman dan harapan mereka untuk masa depan. Saya juga mendorong mereka untuk melibatkan generasi muda Singapura, dan terus bekerja keras dalam disiplin ilmu pilihan mereka,” katanya.
“Kami sebaiknya melanjutkan pada menyediakan peluang untuk Kami lebih muda generasi pada menjaga Dan memahami itu dalam ban itu itu induk generasi punya, apa memiliki dulu itu landasan dari itu hubungan di antara Singapura Dan Malaysia.“