DIMANA DITEMUKAN?
Subvarian Arcturus telah terdeteksi di lebih dari 20 negara lain, termasuk Singapura, India, Nepal, Amerika Serikat, Australia, dan Inggris.
Sebagian besar kasus dilaporkan di Nepal dan India, yang mengalami peningkatan jumlah infeksi dalam beberapa pekan terakhir.
Di Singapura, Kementerian Kesehatan mengatakan gelombang infeksi COVID-19 saat ini didorong oleh gabungan subvarian XBB, termasuk XBB.1.5, XBB.1.9, dan XBB.1.16.
Namun, pihaknya menambahkan bahwa saat ini tidak ada bukti peningkatan keseriusan kasus tersebut.
Pada minggu terakhir bulan Maret, tercatat 28.410 kasus COVID-19 di Singapura, hampir dua kali lipat dari angka minggu sebelumnya yang berjumlah 14.467 kasus.
APA GEJALANYA DAN APAKAH SUNTIK EFEKTIF TERHADAP GEJALANYA?
Menurut New Delhi Television, mereka yang terinfeksi varian Arcturus mungkin mengalami gejala seperti sakit tenggorokan, pilek, demam, kelelahan, batuk, sakit kepala, nyeri otot, dan rasa tidak nyaman di perut.
Banyak pasien juga melaporkan mata gatal dan konjungtivitis, gejala yang tidak terlihat pada gelombang COVID-19 sebelumnya.
WHO mengatakan laporan sejauh ini tidak menunjukkan peningkatan rawat inap, rawat inap di ICU, atau kematian akibat XBB.1.16.
Drasisten dekan penelitian dan profesor di New York Institute of Technology, seperti dikutip Fortune mengatakan, vaksin booster yang menargetkan strain Omicron harus memberikan “perlindungan jika dosisnya baru”.
Namun, ia juga mencatat bahwa virus ini terus berkembang sejak vaksin dirilis tahun lalu.
BAGAIMANA SITUASI DI INDIA?
India melaporkan 10.158 kasus baru pada hari Kamis – melonjak 30 persen dari 7.830 kasus yang dilaporkan pada hari sebelumnya – dengan lonjakan di Maharashtra dan Delhi, kata outlet berita ABP di negara tersebut.
Sehingga jumlah kasus aktif menjadi 44.998.
Para pejabat kesehatan mengatakan bahwa situasi COVID-19 di negara tersebut sedang bergerak menuju tahap endemik dan infeksi mungkin terus meningkat dalam 10 hingga 12 hari ke depan, setelah itu akan mereda.
Jumlah pasien rawat inap di rumah sakit rendah dan diperkirakan akan tetap demikian, meskipun jumlah kasus meningkat, mereka menambahkan.
Insiden subvarian Arcturus meningkat dari 21,6 persen pada bulan Februari menjadi 35,8 persen pada bulan Maret, namun tidak ada insiden rawat inap atau kematian yang dilaporkan.
Latihan simulasi berskala nasional untuk menilai kesiapan rumah sakit diadakan awal pekan ini di tengah lonjakan kasus, dengan melibatkan sebanyak 36.592 fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta.