MANCHESTER, Inggris: Liga Premier harus mempertimbangkan kembali jaminan yang diterima dari pemilik Newcastle United di Arab Saudi bahwa negara Timur Tengah tidak akan memiliki kendali atas klub tersebut menyusul dokumen pengadilan yang diajukan di Amnesty International AS, Kamis.
Pengambilalihan Newcastle oleh konsorsium yang dipimpin oleh Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi disetujui pada Oktober 2021 menyusul “jaminan yang mengikat secara hukum” bahwa pemerintah Saudi tidak akan memiliki kendali atas klub timur laut tersebut.
Namun, kasus pengadilan AS yang melibatkan PGA Tour dan LIV Golf minggu ini menggambarkan ketua Newcastle dan gubernur PIF Yasir Al-Rumayyan sebagai “menteri pemerintah”, sehingga menimbulkan keraguan terhadap independensi kepemilikan klub.
“Liga Premier pastinya harus mempertimbangkan kembali jaminan yang dibuat mengenai tidak terlibatnya otoritas Saudi dalam kesepakatan Newcastle, paling tidak karena saat ini ada tawaran lain dari Qatar untuk Manchester United yang sedang dipertimbangkan,” kata Peter Frankental, dari Amnesty. Direktur Urusan Ekonomi Inggris.
Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani, anggota keluarga kerajaan Qatar, memimpin salah satu dari dua kelompok yang mengupayakan pengambilalihan penuh Manchester United.
Laporan singkat yang diajukan dalam kasus PGA Tour terhadap LIV Golf menggambarkan Dana Investasi Publik sebagai “perangkat kedaulatan Kerajaan Arab Saudi.”
PIF dipimpin oleh Perdana Menteri Saudi Mohammed bin Salman. Enam dari delapan anggota dewan lainnya adalah menteri pemerintah Saudi, menurut situs PIF, sementara satu orang adalah penasihat istana kerajaan dan Al Rumayyan adalah gubernur PIF.
“Selalu mudah tertipu untuk membayangkan bahwa negara Saudi tidak mengarahkan pembelian Newcastle dengan tujuan akhir menggunakan klub tersebut sebagai komponen dalam upaya pencucian olahraga yang lebih luas,” kata Frankental dari Amnesty seperti dikutip oleh BBC. .
“Ada ironi yang tidak dapat disangkal dalam pernyataan dana kekayaan negara yang muncul dalam perselisihan mengenai cabang lain dari kerajaan olahraga Arab Saudi yang sedang berkembang, namun fakta sederhananya adalah bahwa pencucian olahraga di Saudi mempengaruhi banyak olahraga dan badan-badan pemerintahan harus meresponsnya dengan lebih efektif. .”
LIV Golf dan PGA Tour telah berada dalam proses litigasi sejak beberapa pemain LIV mengajukan gugatan antimonopoli federal pada Agustus lalu.
Deskripsi Al-Rumayyan sebagai menteri yang sedang menjabat berasal dari pengacara yang mewakili LIV Golf, yang dimiliki oleh PIF.
Baik Newcastle, Liga Premier, maupun PIF tidak segera menanggapi permintaan komentar.