Otopsi menetapkan bahwa kelima pria tersebut meninggal karena luka bakar parah dalam api yang melalap mobil dan ruko yang ditabraknya. Bapak Teo dan Bapak Wong juga meninggal karena cedera tulang belakang leher dan cedera panggul.
Tiga jenazah diidentifikasi melalui sidik jari sehari setelah kejadian, sedangkan dua jenazah lainnya diidentifikasi melalui profil DNA pada 16 Februari 2021.
Kebakaran bermula dari bagian bawah mobil, demikian kesaksian seorang penyelidik kebakaran senior dari Pertahanan Sipil Singapura sebelumnya.
Tabrakan tersebut merusak parah sistem pembuangan mobil dan juga memecahkan tangki bahan bakar sehingga menyebabkan bensin bocor dan menguap.
Bensin yang menguap terakumulasi di ruang sempit di bawah mobil, kemungkinan besar akan terbakar setelah bersentuhan dengan permukaan panas sistem pembuangan. Plastik yang mudah terbakar di sasis kendaraan juga bisa menjadi sumber bahan bakar lain yang menyebabkan kebakaran.
Petugas pemadam kebakaran yang menanggapi permintaan bantuan tiba di lokasi kejadian pada pukul 5:46 pagi, tetapi tidak dapat mendekati mobil karena panasnya panas.
Api berhasil dipadamkan pada pukul 06.08 dan jenazah kemudian dikeluarkan dari kendaraan.
Hakim Nakhoda mengatakan bahwa Polisi Lalu Lintas telah memperingatkan bahaya mengemudi dalam keadaan mabuk, ngebut, dan kombinasi keduanya, yang dapat menimbulkan konsekuensi yang sangat buruk.
Dia mengatakan kasus ini harus menjadi pengingat bagi masyarakat untuk tidak pernah mengemudi di bawah pengaruh alkohol, apalagi jika disertai dengan kecepatan berlebihan dan keberanian.
Sebuah “momen kecerobohan” mr. Lama merenggut nyawanya dan juga menyebabkan kematian keempat penumpangnya, kata hakim.
Ia juga menekankan pentingnya mengenakan sabuk pengaman saat mengemudikan mobil, mengingat cedera leher rahim yang diderita oleh Bapak Teo.
Pak Teo yang duduk di kursi tengah belakang tidak memiliki akses sabuk pengaman. Belum dapat dipastikan apakah orang lain di dalam mobil tersebut mengenakan sabuk pengaman karena kerusakan pada mobil tersebut.
Setelah sidang, Pak. Ayah Long mengatakan kepada wartawan bahwa keluarnya temuan petugas koroner membawa penutupan bagi keluarganya, dengan mengatakan, “Kita harus melupakannya.”
Dia mengatakan keluarganya juga terus mendukung mantan pacar putranya, Ms Raybe Oh, yang dia sebut sebagai “putriku”.
Ms Oh, yang bersama kelompok tersebut pada malam kecelakaan, berlari ke dalam api untuk mencoba membantu penumpang mobil. Dia menderita luka bakar parah.
Pemeriksaan koroner adalah proses pencarian fakta untuk melihat keadaan yang menyebabkan kematian. Petugas koroner dilarang menyiapkan temuan untuk menentukan masalah pertanggungjawaban pidana.