KUALA LUMPUR: Gentari, cabang energi bersih dari perusahaan minyak milik negara Malaysia, Petronas, memandang India dan Australia sebagai pasar utama pertumbuhan dan berharap dapat memanfaatkan lebih banyak pembiayaan untuk memenuhi target ambisiusnya, kata kepala eksekutifnya kepada Reuters.
Petronas meluncurkan Gentari sebagai entitas terpisah pada bulan Juni, yang bertujuan untuk membangun kapasitas energi terbarukan sebesar 30-40 gigawatt dan memproduksi hingga 1,2 juta ton hidrogen per tahun pada tahun 2030 di Asia Pasifik.
Pemerintah juga berencana mendirikan 25.000 titik pengisian umum untuk kendaraan listrik.
CEO Sushil Purohit mengatakan dalam sebuah wawancara pada hari Rabu bahwa India dan Australia akan menjadi pasar utama pertumbuhan dalam waktu dekat di semua bidang operasi.
Kedua negara telah memberikan kebijakan yang tepat untuk memfasilitasi proyek, sementara Malaysia juga memiliki banyak potensi, katanya, seraya menambahkan bahwa pertumbuhan dapat berasal dari akuisisi dan secara organik.
“Dalam hal ekspansi, kami akan berupaya untuk bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan di pasar yang berbeda. Jika ada kecocokan strategis yang baik bagi kami, kami akan menganggap ini sebagai peluang bagi kami untuk membeli perusahaan tersebut atau perusahaan tersebut dapat diperoleh secara keseluruhan.” kata Purohit.
Petronas, seperti perusahaan minyak besar lainnya, meningkatkan investasi pada energi ramah lingkungan sebagai bagian dari tujuan emisi karbon nol bersihnya.
Perusahaan milik negara tersebut mengatakan akan mengalokasikan 20 persen dari keseluruhan belanja modalnya untuk proyek dekarbonisasi dan solusi energi yang lebih bersih mulai tahun 2023 hingga 2026.
Petronas merencanakan belanja modal sebesar 60 miliar ringgit tahun lalu.
Basis Gentari di Malaysia masih memerlukan kebijakan dan insentif yang mendorong investasi swasta di sektor ini, kata Purohit, seraya menambahkan bahwa perusahaan tersebut bermaksud untuk berinvestasi besar-besaran di negara Asia Tenggara tersebut.
Bulan lalu, Gentari membeli perusahaan energi terbarukan Australia, Wirsol Energy, yang memiliki sistem penyimpanan energi tenaga surya dan baterai. Gentari menolak mengungkapkan harga pembeliannya, namun salah satu sumber menyebutkan nilai perusahaan dari kesepakatan tersebut sebesar A$1 miliar.
Pada tahun 2019, sebelum Gentari didirikan, Petronas mengakuisisi perusahaan energi surya Amplus Energy Solutions yang berbasis di Singapura, yang memiliki proyek di India, Timur Tengah, dan Asia Tenggara.
Purohit mengatakan Gentari akan mencari investor baru untuk proyek atau negara tertentu guna mendukung rencana pertumbuhan pesatnya.
“Kebutuhan modalnya akan cukup besar. Itu sebabnya kita harus keluar dan mencari dana dari luar juga,” ujarnya tanpa menyebutkan jumlah dan jangka waktunya.