SINGAPURA: Hampir 40 kasus infeksi Candida auris telah dilaporkan ke Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) selama empat tahun terakhir, kata kementerian itu pada Rabu (29 Mei).
Ini menanggapi pertanyaan CNA menyusul laporan baru-baru ini tentang jamur – suatu bentuk ragi – yang menyebar di rumah sakit di Amerika Serikat.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, Candida auris adalah jamur baru yang “menimbulkan ancaman kesehatan global yang serius” – sering kali resisten terhadap berbagai obat antijamur, sulit diidentifikasi dengan metode laboratorium standar, dan telah menyebabkan wabah di fasilitas kesehatan.
Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa dari 38 kasus Candida auris di Singapura antara Januari 2019 hingga Maret 2023, dua orang meninggal karena infeksi tersebut.
Tidak ada bukti penularan yang sedang berlangsung di rumah sakit setempat, tambahnya, seraya mencatat bahwa Candida auris menginfeksi individu yang sakit parah atau mengalami gangguan kekebalan.
Kasus biasanya ditemukan di rumah sakit. Institusi layanan kesehatan di Singapura mempunyai langkah-langkah pencegahan dan pengendalian terhadap infeksi apa pun yang terkait dengan layanan kesehatan, kata Depkes.
“Semua rumah sakit umum juga memiliki fasilitas untuk mengisolasi pasien yang terinfeksi bila diperlukan,” tambahnya.
Dari tahun 2012 hingga 2019, total 16 kasus Candida auris dilaporkan di rumah sakit swasta dan pemerintah, menurut jawaban parlemen dari Menteri Kesehatan Gan Kim Yong pada Mei 2019.
Pusat Penyakit Menular Nasional (NCID) Singapura menyatakan pihaknya mengetahui penyebaran Candida auris di AS, dan menyebutnya sebagai “patogen jamur penting yang resistan terhadap obat” yang memerlukan pemantauan.
Semua rumah sakit di Singapura menyaring pasien untuk Candida auris jika mereka pernah dirawat di rumah sakit di luar negeri dalam setahun terakhir, tambah Shawn Vasoo, direktur klinis NCID.
Ia menegaskan kembali bahwa jamur biasanya tidak menyebabkan infeksi pada orang sehat, tetapi dapat terjadi pada pasien yang sudah lama dirawat di rumah sakit dan memiliki faktor risiko lain.
Mereka yang menggunakan peralatan medis invasif atau menggunakan antibiotik dalam jangka waktu lama memiliki risiko lebih besar terkena Candida auris.
Menurut CDC, orang yang terkena infeksi Candida auris invasif seringkali sudah memiliki kondisi medis lain, sehingga sulit untuk mengetahui apakah mereka terinfeksi. Hanya tes laboratorium yang dapat mendiagnosis infeksi semacam itu.
Gejala infeksi invasif yang paling umum adalah demam dan menggigil yang tidak kunjung membaik setelah pengobatan antibiotik untuk dugaan infeksi bakteri.