Swiss ingin berpartisipasi sebagai negara netral dalam sistem pertahanan udara berbasis darat Eropa, Sky Shield. Hal ini diumumkan oleh Departemen Pertahanan Federal, Perlindungan Sipil dan Olahraga. Menteri Pertahanan Viola Amherd akan menandatangani deklarasi niat tersebut di Bern Jumat depan.
Swiss berkepentingan untuk menyelaraskan kebijakan pertahanannya secara lebih konsisten dibandingkan sebelumnya dengan kerja sama internasional dan memperluas partisipasinya di dalamnya, kata Bern. Hal ini juga mencakup “promosi kerja sama penelitian di sektor senjata”.
Austria juga mengumumkan partisipasinya
Penandatanganan tersebut akan dilakukan sebagai bagian dari pertemuan rutin trilateral para menteri pertahanan Jerman, Austria dan Swiss di Bern.
Austria pada hari Sabtu mengumumkan rencana partisipasinya dalam inisiatif Sky Shield. Kanselir Austria Karl Nehammer merujuk pada situasi ancaman yang lebih besar yang ditimbulkan oleh perang agresi Rusia terhadap Ukraina. Mengingat situasi bahaya baru ini, tidak ada negara Eropa yang mampu “membiayai sendiri pertahanan wilayah udara yang efektif”, menurut informasi dari kantor berita AFP.
Netralitas dijamin dengan deklarasi tambahan
Negara netral Swiss dan Austria menuliskan keberatan mereka mengenai hak netralitas dalam deklarasi tambahan. Hal ini tidak termasuk, misalnya, partisipasi dalam konflik militer internasional, jelas Kementerian Pertahanan Swiss. Setiap negara dapat menentukan sendiri sejauh mana partisipasinya dalam perisai udara.
Partisipasi yang direncanakan ini dikritik oleh lobi netralitas Swiss. “Ini tidak sesuai dengan Swiss yang sepenuhnya netral,” kata Werner Gartenmann dari kelompok Pro Swiss. Menurut laporan kantor berita Reuters, dia khawatir tindakan tersebut akan membuat negaranya bergantung secara militer pada negara asing dan NATO, dan Swiss bisa menjadi sasarannya.
Inisiatif yang diusulkan oleh Jerman
Dengan latar belakang perang agresi Rusia terhadap Ukraina, usulan Kanselir Olaf Scholz untuk inisiatif Perisai Langit Eropa dimaksudkan untuk membantu menutup kesenjangan dalam perisai pelindung NATO untuk Eropa saat ini. Ada kekurangan, misalnya, dalam pertahanan drone dan rudal jelajah serta di bidang rudal balistik, yang mencapai ketinggian tinggi di jalur penerbangannya.
Inisiatif ini bertujuan untuk menghemat biaya melalui pengadaan sistem pertahanan udara dan rudal yang terkoordinasi. Selain itu, hal ini juga harus memungkinkan kerja sama Eropa di bidang pelatihan, logistik dan pemeliharaan sistem pertahanan udara.
Prancis mengkritik proyek tersebut
Selain Jerman, 16 negara anggota NATO lainnya serta calon negara Swedia telah menandatangani inisiatif ini terhubung Italia, Polandia dan Perancis tidak termasuk. Kritik terbesar di Perancis adalah bahwa teknologi dari Israel dan Amerika juga akan dibeli untuk proyek tersebut.
mws/kle (afp, dpa, rtr)