SINGAPURA: Mantan ketua Partai Reformasi Charles Yeo dicari oleh Kepolisian Singapura (SPF) setelah dia gagal kembali ke Singapura, karena melanggar persyaratan pengadilan untuk persetujuan perjalanannya ke luar negeri.
Polisi mengatakan dalam siaran persnya, Senin (1/8), mereka telah mengeluarkan surat perintah penangkapan Yeo setelah pengembaraannya. SPF menambahkan bahwa pihaknya sedang bekerja sama dengan penegak hukum asing untuk melacak keberadaan Yeo.
Dalam pengumuman di Instagram pada hari Sabtu, Yeo mengatakan dia sedang mencari “suaka politik” di Inggris, menyusul tuduhan berulang kali dalam beberapa bulan terakhir bahwa tuntutan pidana terhadapnya “bermotif politik”.
Polisi mengatakan mereka mengetahui postingan media sosialnya.
Yeo mendapat jaminan ketika meninggalkan Singapura pekan lalu, setelah mendapat izin pengadilan untuk melakukan perjalanan ke Vietnam untuk bekerja. Namun alih-alih kembali ke Singapura, pria berusia 31 tahun itu justru malah terbang ke Inggris.
Yeo didakwa pada bulan Januari karena melecehkan seorang petugas polisi dan menyakiti perasaan keagamaan umat Kristen di beberapa postingan media sosial.
SPF mengatakan Yeo juga mendapat jaminan polisi karena dia saat ini sedang diselidiki atas pelanggaran pidana pelanggaran kepercayaan oleh pengacara dan pelanggaran pemalsuan, setelah pengaduan diajukan terhadap Whitefield Law Corporation. Yeo adalah mantan mitra firma hukum.
Pada tanggal 20 Juli, pengadilan negara memberikan izin kepada Yeo untuk melakukan perjalanan ke Vietnam untuk bekerja antara tanggal 27 Juli dan 30 Juli.
Polisi mengatakan Yeo melapor kepada petugas investigasi pada tanggal 26 Juli untuk mengambil paspornya, memberikan rencana perjalanannya dan memberikan jaminan tambahan sebelum berangkat keesokan harinya.
Berdasarkan ketentuan permohonannya untuk meninggalkan Singapura, Yeo harus melapor ke petugas investigasi pada pukul 6 sore pada tanggal 1 Agustus untuk menyerahkan paspornya sekembalinya.
“Charles Yeo tidak kembali ke Singapura pada 30 Juli dan dia tidak melapor ke petugas investigasi pada 1 Agustus,” kata SPF, seraya menambahkan bahwa juru sita Yeo telah memberi tahu polisi bahwa dia belum kembali ke Singapura pada 30 Juli. .
“Menyusul laporan tersebut, polisi mencoba menghubungi Charles Yeo pada 1 Agustus, tetapi tidak berhasil. Karena Charles Yeo melanggar persyaratan persetujuan pengadilan untuk perjalanannya ke luar negeri, polisi mengeluarkan pemberitahuan polisi untuk penangkapan Charles Yeo.”
Yeo adalah bagian dari tim Partai Reformasi yang mengikuti Pemilihan Umum 2020 di GRC Ang Mo Kio, melawan tim beranggotakan lima orang yang dipimpin oleh Perdana Menteri Lee Hsien Loong.
Dia mengundurkan diri sebagai ketua partai setelah penangkapannya pada bulan Januari.