SINGAPURA: Pekerja harus terbuka untuk melatih diri mereka sendiri dan mengadopsi cara-cara baru dalam melakukan sesuatu, namun pengusaha juga harus memberi penghargaan yang memadai kepada pekerjanya, kata Wakil Perdana Menteri Lawrence Wong pada Rabu (28 September).
Berbicara pada jamuan makan malam peringatan 50 tahun Dewan Pengupahan Nasional (NWK), Wong mengatakan hal ini berlaku terutama di sektor-sektor di mana ruang lingkup peningkatan produktivitas bagi pekerja berupah rendah terbatas.
“Dan sebagai konsumen, sebagai pembayar pajak, kita juga harus bersedia berbagi biaya dengan membayar lebih sedikit untuk membantu mereka yang kurang beruntung mendapatkan penghasilan lebih banyak dan dihargai atas pekerjaan mereka. Dan kemudian bersama-sama kita dapat membangun sebuah masyarakat di mana tidak ada seorang pun yang harus mengurus dirinya sendiri dan di mana setiap pekerja dapat menjamin kehidupan yang memuaskan dan bermartabat,” ujarnya dalam pidatonya.
Singapura tidak boleh membiarkan upah stagnan dan kesenjangan pendapatan melebar, kata Wong.
“Jika hal ini terjadi, masyarakat akan kehilangan harapan dan merasa kesal terhadap sistem yang mereka rasa tidak bermanfaat atau hanya memberikan sedikit manfaat bagi mereka. Dan kemudian kepercayaan akan runtuh dengan sangat cepat dan kohesi sosial akan terkoyak,” tambahnya.
INFLASI DAN UPAH
Singapura menghadapi tantangan langsung berupa meningkatnya tekanan inflasi dan potensi perlambatan ekonomi global di masa depan, kata Wong, yang juga menjabat Menteri Keuangan.
Inflasi di Singapura telah mencapai level tertinggi sejak 2008, ujarnya.
Inflasi inti Singapura terus meningkat menjadi 5,1 persen pada bulan Agustus, terutama didorong oleh kenaikan harga pangan dan jasa yang lebih kuat.
Angka ini lebih tinggi dibandingkan 4,8 persen pada bulan Juli, karena tingkat inflasi bergerak ke level tertinggi dalam 14 tahun terakhir.
Terakhir kali Singapura melaporkan pertumbuhan inflasi inti tahun-ke-tahun yang lebih tinggi adalah pada bulan November 2008, ketika angkanya mencapai 5,5 persen.
Untuk memastikan bahwa Singapura dapat terus bergerak maju, Singapura harus memastikan bahwa upah dan kenaikan upah sejalan dengan produktivitas, dengan mengelola risiko “spiral harga upah yang tidak stabil”, di mana upah yang lebih tinggi pada gilirannya menyebabkan harga yang lebih tinggi.
Singapura mengalami pasar tenaga kerja yang sangat ketat – terdapat lebih dari dua setengah lowongan untuk setiap pengangguran, tambah Wong.
Salah satu alasannya, kata Wong, adalah lapangan kerja bagi non-penduduk belum kembali ke tingkat sebelum pandemi, meskipun pembatasan perbatasan sudah dilonggarkan.
“Kenaikan upah tidak dapat dihindari dalam situasi seperti ini, namun kita tidak boleh membiarkan kenaikan upah terlalu cepat, yang akan menyebabkan kita kehilangan daya saing global,” kata Wakil Perdana Menteri.
“Jika ini terjadi, maka akan merugikan pengusaha dan pekerja. Dan para pekerjalah yang paling rentan yang pada akhirnya akan menanggung dampak terberat jika perusahaan tidak dapat mempertahankan diri mereka sendiri.”
Menjaga agar kenaikan upah tetap berkelanjutan bisa berarti kenaikan upah mungkin tidak sejalan dengan tingginya biaya hidup yang dihadapi banyak pekerja dalam jangka pendek, kata Wong.
“Oleh karena itu, pemerintah akan melakukan bagian kami untuk menutup kesenjangan ini dan membantu mengurangi dampak kenaikan harga, terutama bagi pekerja berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah,” tambahnya.
“Kami memantau situasi dengan cermat dan kami akan memberikan lebih banyak bantuan jika diperlukan.”
Pemerintah juga harus membantu dunia usaha dan pekerja untuk melakukan transformasi, kata Wong.
“Dalam menghadapi kemajuan dan disrupsi teknologi yang semakin meningkat, kita harus melipatgandakan upaya kita untuk mendorong peningkatan keterampilan dan peningkatan produktivitas di seluruh sektor perekonomian,” tambahnya.
“Ini adalah satu-satunya cara untuk memastikan kenaikan upah yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan warga Singapura.”
Singapura harus terus mengangkat pekerja berupah rendah dan mengurangi kesenjangan pendapatan di masyarakat, kata Wong.
“Karena kita harus selalu memastikan bahwa kesenjangan upah di masyarakat kita tidak terlalu jauh. Dan itulah sebabnya kami memfokuskan upaya kami untuk menaikkan upah mereka yang berada di persentil ke-20 terbawah,” tambahnya.