KARACHI, Pakistan: Bank sentral Pakistan diperkirakan akan mempertahankan suku bunga utama tidak berubah sebesar 21 persen pada hari Senin setelah kenaikan suku bunga agresif sejak April tahun lalu untuk mengatasi rekor inflasi yang tinggi di tengah krisis ekonomi terburuk yang pernah terjadi di negara itu.
Suku bunga utama negara tersebut telah dinaikkan secara besar-besaran sebesar 1.125 basis poin (bps) sejak April 2022 dan 17 dari 18 analis yang disurvei mengatakan tidak akan ada perubahan pada suku bunga utama pada hari Senin, sementara diperkirakan akan terjadi kenaikan sebesar 100 bps.
“Mereka akan menunjuk pada ‘dataran tinggi inflasi’ sebagai bukti bahwa tingkat suku bunga tidak perlu naik,” kata Uzair Younus, direktur Inisiatif Pakistan di Pusat Asia Selatan di Dewan Atlantik.
Sebagian besar analis sepakat bahwa dengan memuncaknya inflasi dan jatuhnya harga komoditas global, tidak ada kebutuhan mendesak untuk menaikkan suku bunga lagi.
Inflasi meningkat menjadi 37,97 persen di bulan Mei, rekor tertinggi selama dua bulan berturut-turut, dan tertinggi di Asia Selatan, melampaui Sri Lanka, yang mencatat inflasi tahunan sebesar 25,2 persen di bulan Mei.
“Angka inflasi diperkirakan turun karena tingginya efek dasar (base effect),” kata Fahad Rauf, kepala penelitian di Ismail Iqbal Securities.
“Kami memperkirakan inflasi sebesar 30 persen pada bulan Juni 2023 dibandingkan 38 persen pada bulan Mei. Pertumbuhan PDB hanya sebesar 0,3 persen, yang kemungkinan akan direvisi menjadi negatif setelah angka PDB final/revisi dirilis tahun depan,” tambahnya.
Namun Shivaan Tandon, ekonom di Capital Economics, memperkirakan kenaikan sebesar 100bps, dengan mengatakan bank sentral tidak mampu mempertahankan suku bunga kebijakan, mengingat kebutuhan untuk menjinakkan rekor inflasi yang tinggi dan mendukung mata uang melalui pengetatan moneter.
“Kenaikan tarif juga dapat menjadi sinyal bagi calon kreditor mengenai komitmen otoritas dalam menyelesaikan ketidakseimbangan eksternal,” ujarnya.
Keputusan kebijakan tersebut akan mengikuti anggaran tahunan yang akan disampaikan kepada parlemen pada hari Jumat. Pemerintah berharap dapat mencapai keseimbangan antara reformasi untuk memuaskan Dana Moneter Internasional (IMF) dan langkah-langkah untuk memenangkan pemilih dalam pemilu mendatang pada bulan November.
Negara yang kekurangan uang ini, dengan cadangan yang hanya mampu menutupi impor selama satu bulan, mengambil langkah-langkah untuk mendapatkan pinjaman sebesar $1,1 miliar, yang merupakan bagian dari paket dana talangan sebesar $6,5 miliar dari IMF.
Langkah-langkah ini termasuk menaikkan pajak dan menghapus subsidi menyeluruh serta pembatasan nilai tukar mata uang secara artifisial.
Untuk tanggapan survei opini individu, lihat tabel di bawah:
# Nama/ Harapan Organisasi
1. AKD Sekuritas 0
2. Ammar H.Khan 0
3. Arif Habib Terbatas 0
4. Ekonomi Modal 100
5. Saham Global 0
6. Usaha FRIM 0
7. Sekuritas Intermark 0
8. Ismail Iqbal Sekuritas 0
9. Modal JS 0
10. Perdagangan 0
11. Investasi Lakson 0
12. Sekuritas Multiline 0
13. Pak Kuwait Investasi Co 0
14. Efek Spektrum 0
15. Sekuritas Topline 0
16. Tanda Trem 0
17.Uzair Younus 0
18. Sekuritas Vektor 0
median 0