NEW DELHI: Mercedes Benz memperkirakan pertumbuhan penjualan dua digit di India tahun ini meskipun ada kekhawatiran bahwa pelemahan rupee dapat mendongkrak harga mobil, kata kepala unit lokalnya dalam sebuah wawancara.
Penjualan produsen mobil mewah Jerman di India naik 41 persen tahun lalu menjadi 15.822 mobil, tertinggi yang pernah ada di negara ini, dan memiliki simpanan pesanan sekitar 6.000 kendaraan, kata Santosh Iyer, direktur pelaksana Mercedes-Benz India, kepada Reuters.
Salah satu risiko terhadap pertumbuhan pasar mobil mewah India adalah melemahnya mata uang India, yang dapat memaksa Mercedes menaikkan harga domestik karena harga komponen impor menjadi lebih mahal, katanya.
Rupee turun 10 persen terhadap dolar pada tahun 2022, penurunan tertajam sejak tahun 2013, menjadikannya salah satu mata uang Asia dengan kinerja terburuk.
“Salah satu risiko terbesar yang kami lihat adalah nilai tukar. Dengan melemahnya rupee lebih lanjut, hal ini akan membawa kita pada kenaikan harga yang lebih besar. Jadi ini adalah hambatan yang kita lihat ketika menyangkut potensi pertumbuhan. “ucap Iyer.
“Tetapi kami memulai tahun ini dengan pesanan yang sangat sehat dan itu memberi kami keyakinan akan pertumbuhan dua digit bahkan pada tahun 2023,” kata Iyer.
Mercedes berencana meluncurkan 10 mobil baru di India pada tahun 2023, yang sebagian besar berharga lebih dari 10 juta rupee ($120.000), segmen teratas yang tumbuh 69 persen pada tahun 2022. Peluncuran baru akan berupa mobil bensin, kendaraan listrik (EV), dan hibrida plug-in.
Perusahaan telah meluncurkan tiga kendaraan listrik di India pada tahun 2022, termasuk model listrik rakitan lokal dari sedan S-Class andalannya. Permintaan terhadap kendaraan listrik sangat tinggi, dengan pelanggan di India menunggu empat hingga enam bulan setelah memesan mobil mereka. Iyer ingin menguranginya menjadi dua hingga tiga bulan sebelum memperkenalkan lebih banyak kendaraan listrik.
Pasar kendaraan listrik di India mendapatkan momentumnya – Renault sedang mempertimbangkan untuk membangun pasar kendaraan listrik lokal secara massal, Reuters melaporkan pada hari Jumat sebagai dorongan baru di pasar di mana penjualan mobil semacam itu diperkirakan akan tumbuh pesat dari skala kecil.
Produsen mobil dalam negeri Tata Motors dan pemain asing seperti Stellantis dan Hyundai Motor juga telah merencanakan peluncuran kendaraan listrik.
Mercedes telah melihat berkurangnya kekurangan semikonduktor global, namun masih menghadapi beberapa gangguan karena kekurangan suku cadang dan penundaan pengiriman yang terutama disebabkan oleh masalah geopolitik, krisis energi di Eropa dan pembatasan terkait pandemi di berbagai belahan dunia, kata Iyer.
Ia memperkirakan, dibutuhkan waktu 12 hingga 18 bulan agar situasi kembali normal.
($1 = 82,5410 Rupee India)