PATHUM THANI, Thailand: Pelatih kepala nasional Malaysia Kim Pan Gon mengakui bahwa menjuarai Federasi Sepak Bola ASEAN (Piala AFF) 2022 tetap menjadi target pentingnya bersama tim Harimau Malaya.
Hal itu diakui Pan Gon jelang laga melawan juara bertahan Thailand pada leg kedua semifinal Piala AFF 2022 di Stadion Thammasat untuk memperebutkan satu tempat ke final.
Pelatih asal Korea Selatan berusia 53 tahun yang dilantik pada Januari tahun lalu itu mengatakan jika Malaysia berhasil mencapai final kali ini, maka akan menjadi sebuah kehormatan baginya bisa membahagiakan para pecinta sepak bola Tanah Air, sebelum menantang gelar juara melawan. Vietnam.
“Bagi saya pribadi, Piala AFF adalah turnamen yang sangat menarik. Ketika saya berada di Hong Kong dan Korea Selatan, sangat menarik untuk menonton turnamen ini. Saat saya menjadi pelatih kepala timnas Malaysia, menjadi juara adalah salah satu target utama.
“Ini salah satu target penting bagi saya, jadi jika kami melaju ke final, itu akan menjadi kehormatan besar bagi saya dan para pecinta sepak bola Malaysia,” ujarnya dalam konferensi pers jelang pertandingan, Senin.
Meski mensyukuri kemenangan 1-0 di kandang sendiri pada Sabtu lalu, Pan Gon mengatakan para pemainnya harus selalu fokus dan mewaspadai kemampuan skuad Gajah Perang, terutama saat bermain di kandang sendiri.
Meski demikian, ia mengatakan timnya sudah siap secara fisik dan mental untuk pertandingan Selasa nanti.
“Kami memiliki keunggulan yang bagus, namun kami sadar sepenuhnya bahwa laga tandang sangat berat, namun kami sudah pulih secara mental dan fisik serta bersiap untuk pertandingan (Selasa). Semua sudah siap dan penuh percaya diri untuk bermain melawan Thailand, kami ingin hasil bagus,” ujarnya.
Sementara itu, gelandang Stuart Wilkin mengatakan tim tidak bisa hanya bermain bertahan, melainkan harus mencari gol lebih awal untuk menjaga tekanan pada lawan.
“Menjelang pertandingan ini kami tahu tidak akan mudah bermain tandang di Thailand melawan tim Thailand yang bagus, tapi tentu saja kami mencari gol untuk mendorong mereka, ini akan menjadi tantangan tapi sesuatu yang harus kami lakukan,” ujar pemain Sabah FC berusia 24 tahun itu.
Kemenangan di Stadion Nasional di Bukit Jalil pada hari Sabtu membuat Malaysia memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka melawan Thailand menjadi enam pertandingan setelah menang dua kali dan seri tiga kali dalam pertemuan sebelumnya sejak 2018.
KEPERCAYAAN POLKING TETAP TETAP
Sementara itu, pelatih kepala Thailand Alexandre Polking yakin timnya mampu membalikkan keadaan atas Malaysia.
Meskipun ada ekspektasi bahwa Malaysia akan tampil lebih keras pada pertandingan hari Selasa, Polking mengatakan timnya memiliki target yang jelas untuk mencapai final dan akan memastikannya menjadi kenyataan.
Ia mengatakan keunggulan bermain di hadapan pendukung tuan rumah akan menjadi motivasi anak buahnya untuk mengemban misi mempertahankan gelar juara yang diraih pada edisi lalu.
“Kami percaya ini adalah pertandingan baru, kami mengharapkan tim Malaysia lebih kuat daripada yang mereka tampilkan di kandang, ini adalah pertandingan 180 menit, kami bermain 90 menit dan mereka memimpin 1-0, tetapi kami sekarang bermain di kandang sendiri.
“Kami akan memiliki pendukung yang mendukung kami – saya yakin mereka akan mendorong kami dan saya yakin kami dapat membalikkan defisit satu gol yang kami miliki sekarang,” katanya saat konferensi pers pra-pertandingan, Senin.
Pelatih berusia 46 tahun keturunan Brasil-Jerman itu berkata: “Kami akan tampil sama seperti yang kami tampilkan dua hari lalu, jika kami bisa mengulanginya, saya yakin kami akan melaju ke final.”
Namun, ia berharap kualitas wasit yang baik pada pertandingan Selasa nanti, terutama dari aspek pemberian waktu tambahan setelah ia mengklaim wasit tidak memberikan waktu yang tepat pada leg pertama semifinal di Stadion Nasional Bukit Jalil lalu. tahun. Sabtu yang membuat mereka kalah 0-1.
Bahkan, dia secara pribadi merasa seharusnya gol kedua Malaysia yang dicetak Dominic Tan pada laga tersebut diperbolehkan.
“Ini adalah masalah besar (kualitas wasit) dan saya sudah berbicara dengan beberapa orang, dengan manajer kami setidaknya mencoba dalam pertemuan tersebut untuk menyampaikan kepada wasit bahwa kami mengharapkan standar yang lebih tinggi. Saya tidak menangis… kami ingin bermain sepak bola dan semua penggemar di sini melihatnya,” katanya.
Sementara itu, kapten Thailand Theerathon Bunmathan mengucapkan terima kasih kepada suporter setempat setelah tiket pertandingan terjual habis dan berharap bisa merayakan hasil positif bersama di penghujung pertandingan.
“Kami fokus penuh saat ini dan kami berharap besok kami bisa merayakannya bersama fans Thailand dan bersama-sama hingga final,” ujar bek berusia 32 tahun itu.