Kecuali perkiraan yang suram, para investor bertaruh bahwa pembukaan kembali Tiongkok akan menghidupkan kembali perekonomian senilai $17 triliun dan meningkatkan prospek pertumbuhan global.
Harapan tersebut mengangkat saham-saham Asia ke level tertinggi dalam lima bulan pada hari Senin karena yuan Tiongkok menguat ke level terkuatnya terhadap dolar sejak pertengahan Agustus.
Indeks blue-chip Tiongkok naik 0,7 persen, sedangkan Indeks Komposit Shanghai naik 0,5 persen dan Indeks Hang Seng Hong Kong naik 1,6 persen.
“Berakhirnya kebijakan nihil COVID akan… memberikan dampak positif yang besar terhadap belanja domestik,” kata Ralph Hamers, kepala eksekutif grup di UBS, pada konferensi tahunan bank tersebut di Tiongkok Raya pada hari Senin.
“Kami percaya ada banyak peluang bagi mereka yang berkomitmen untuk berinvestasi di Tiongkok.”
BANTUAN BESAR
“Sungguh melegakan rasanya bisa kembali normal… kembali ke Tiongkok, turun dari pesawat, mencarikan taksi, dan pulang,” kata Michael Harrold, 61, seorang copy editor di Beijing mengatakan kepada Reuters. Minggu di Bandara Internasional Ibu Kota Beijing setelah tiba dengan penerbangan dari Warsawa.
Harrold mengatakan dia diperkirakan akan menjalani karantina dan menjalani beberapa putaran tes sekembalinya dia ketika berangkat ke Eropa pada awal Desember untuk liburan Natal.
Stasiun televisi pemerintah CCTV melaporkan pada hari Minggu bahwa penerbangan langsung dari Korea Selatan ke Tiongkok hampir terjual habis. Laporan tersebut dengan cepat menjadi item yang paling banyak dibaca di situs media sosial Tiongkok, Weibo.
Namun, peningkatan permintaan dari warga Korea Selatan, yang merupakan penduduk asing terbesar di Tiongkok, dan juga negara-negara lain, akan terhambat oleh terbatasnya jumlah penerbangan ke dan dari Tiongkok, yang saat ini hanya sedikit dibandingkan sebelum adanya COVID-19. – tingkat.
Awal bulan ini, Korean Air mengatakan pihaknya menghentikan rencana untuk meningkatkan penerbangan ke Tiongkok karena sikap waspada Seoul terhadap wisatawan Tiongkok. Korea Selatan, seperti banyak negara lainnya, kini mewajibkan pelancong dari Tiongkok, Makau, dan Hong Kong untuk memberikan hasil tes negatif COVID-19 sebelum keberangkatan.
Data Flight Master menunjukkan bahwa Tiongkok memiliki total 245 penerbangan internasional pada hari Minggu, yang menggabungkan penerbangan masuk dan keluar, dibandingkan dengan 2.546 penerbangan pada hari yang sama pada tahun 2019, yang menunjukkan penurunan sebesar 91 persen.
Pendapatan pariwisata domestik Tiongkok pada tahun 2023 diperkirakan akan pulih hingga 70 hingga 75 persen dari tingkat sebelum COVID-19, namun jumlah perjalanan masuk dan keluar negeri diperkirakan hanya akan pulih menjadi 30 hingga 40 persen dari tingkat sebelum Covid pada tahun ini, China News melaporkan Minggu.