NEW DELHI: Amerika Serikat akan menghilangkan hambatan yang mencegah kelancaran perdagangan dengan India di bidang-bidang penting seperti pertahanan dan teknologi tinggi, kata Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan pada Selasa (13 Juni).
Washington melihat New Delhi sebagai mitra penting dalam upayanya melawan pengaruh Tiongkok yang semakin besar secara global, bahkan ketika kedua negara demokrasi tersebut berbeda pendapat mengenai cara menghadapi invasi Rusia ke Ukraina.
Sullivan berada di India untuk melakukan persiapan terakhir bagi kunjungan kenegaraan Perdana Menteri India Narendra Modi pada tanggal 22 Juni ke Washington, sebuah perjalanan yang dipandang sebagai tonggak sejarah dalam hubungan antara kedua negara demokrasi tersebut.
“Saat kita menantikan kunjungan kenegaraan yang akan dilakukan Perdana Menteri Modi di Washington minggu depan… sejumlah hasil dari kunjungan tersebut bukan sekedar poin-poin penting,” kata Sullivan pada pertemuan bisnis dan industri. New Delhi.
“Mereka pada dasarnya dirancang untuk menghilangkan hambatan-hambatan dalam perdagangan pertahanan, dalam perdagangan teknologi tinggi, dalam investasi di masing-masing negara kita, untuk menghilangkan hambatan-hambatan yang menghalangi para ilmuwan dan peneliti kita.”
Hal ini mencakup bidang-bidang seperti penelitian dan pengembangan, teknologi telekomunikasi 5G dan 6G, rantai pasokan semikonduktor, kecerdasan buatan, komputasi canggih dan bioteknologi, dan “khususnya penghapusan hambatan terhadap perdagangan strategis”, tambahnya.
Kerja sama antara kedua negara, yang pernah berada di pihak yang berlawanan dalam Perang Dingin, merupakan tindak lanjut dari kemitraan yang diluncurkan pada bulan Januari untuk membantu kedua negara bersaing dengan Tiongkok dalam bidang peralatan militer, semikonduktor, dan kecerdasan buatan.
Bulan lalu, Reuters melaporkan bahwa pemerintahan Biden siap menandatangani kesepakatan yang memungkinkan General Electric Co memproduksi mesin jet yang menggerakkan pesawat militer India di negara tersebut.
Sullivan bertemu Modi dan mengadakan pembicaraan dengan rekannya dari India Ajit Doval pada hari Selasa dan dijadwalkan bertemu Doval lagi pada hari Rabu. Ia juga akan bertemu Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar dalam kunjungan dua hari tersebut.
Pernyataan dari Kementerian Luar Negeri India mengatakan Sullivan dan Doval “mendorong pemangku kepentingan di kedua belah pihak untuk mengejar kemitraan rantai nilai teknologi yang akan mengarah pada pengembangan bersama dan produksi bersama produk dan layanan berteknologi tinggi di kedua negara”.
Selama kunjungan kenegaraannya, Modi diundang untuk berpidato di pertemuan gabungan Kongres. Ini akan menjadi pidato Modi yang kedua, sebuah kehormatan langka bagi seorang pemimpin yang pernah ditolak visanya untuk memasuki Amerika Serikat karena masalah hak asasi manusia.