Seperti yang ditulis surat kabar Aftonbladet, Mahkamah Agung Swedia menyetujui ekstradisi seorang pria berusia 35 tahun ke Turki. Dia dikatakan sebagai pendukung Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang.
Oleh karena itu, pengadilan menyerahkan keputusan mengenai masa depan pria tersebut ke tangan pemerintah Swedia. Ekstradisi adalah salah satu tuntutan utama pemerintah Turki untuk meratifikasi aksesi Swedia ke NATO.
Menurut Aftonbladet, ini merupakan pertama kalinya seorang pendukung PKK asal Swedia diekstradisi ke Turki. Di Swedia, pemerintah memutuskan permintaan ekstradisi, namun tidak dapat menyetujuinya jika pengadilan tertinggi memberikan suara menentangnya. Menurut surat kabar itu, keputusan itu diambil minggu lalu.
Apakah hukuman terhadap narkoba hanya sekedar alasan?
Pria tersebut dijatuhi hukuman empat tahun tujuh bulan penjara Turki pada tahun 2014 karena pelanggaran narkoba. Dia dibebaskan bersyarat dan dipindahkan ke Swedia. Dia ditangkap di sana pada Agustus 2022 atas permintaan jaksa Turki agar dia bisa menjalani sisa hukumannya di Turki.
Namun, menurut Aftonbladet, pria tersebut mengklaim bahwa alasan sebenarnya permintaan ekstradisi tersebut adalah hubungannya dengan partai HDP Turki yang pro-Kurdi dan pernyataan dukungannya terhadap PKK.
Demonstrasi solidaritas di Stockholm
Ratusan orang dengan bendera PKK melakukan protes di Stockholm pada hari Minggu, meneriakkan slogan-slogan anti-NATO. Mereka memprotes undang-undang anti-teror yang disahkan di bawah tekanan Turki, yang antara lain mengkriminalisasi “partisipasi dalam organisasi teroris”.
Penghakiman pada saat yang tepat
Bagi pemerintah Swedia, keputusan Mahkamah Agung ini diambil pada saat yang tepat, kata pakar Turki Paul Levin, yang bertindak sebagai ahli selama persidangan, menurut Aftonbladet. Swedia, seperti Finlandia, mengajukan permohonan keanggotaan NATO sebagai tanggapan atas perang agresi Rusia terhadap Ukraina. Kedua negara memutuskan tradisi panjang netralitas militer yang luas. Finlandia diterima sebagai anggota NATO ke-31 pada 4 April.
Namun, aksesi Swedia masih diblokir, tidak hanya oleh Turki, tetapi juga oleh Hongaria. Semua negara NATO harus menyetujui penerimaan anggota baru.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang terpilih kembali pada akhir Mei, menuntut Swedia mengekstradisi beberapa lusin aktivis Kurdi.
mak/rb (afp, aftonbladet.se)